''Pak Presiden Jokowi masih berutang janji untuk menjadikan produk mobil Esemka sebagai program mobil nasional,'' kata Rudy di ruang kerjanya, Selasa (10/02).
Saat Rudy masih menjabat sebagai Wakil Walikota Solo, Jokowi dan Rudy sepakat mempromosikan mobil karya anak-anak SMK Solo menjadi mobil nasional. Keinginan tersebut bahkan mendapat sorotan luas dari berbagai media massa dalam dan luar negeri.
Tetapi kini, harapan itu musnah sudah semenjak Jokowi secara resmi menggandeng pabrikan mobil asal Malaysia, Proton yang akan menjadi mobil nasional. Hal itu tentu membuat Rudy kecewa berat. Rudy menilai, mantan atasannya itu tidak konsisten dengan tekadnya mengusung mobil Esemka sebagai proyek mobil nasional.
''Seharusnya mencarikan investor bagi Esemka. Itu janji beliau dulu sebelum menjadi Presiden. Ini artinya tidak sesuai dengan revolusi mental yang dicanangkan,” tegas Rudy.
Rudy menambahkan, mobil yang diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi itu sebenarnya cukup mampu bersaing di pasaran. Ini lantaran harganya murah dan desain cukup bagus. Namun, selama ini pemasaran Esemka cukup tersendat,karena belum didaftarkan dalam e-Katalog pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) di Kementerian Keuangan.
''Nantinya, kalau sudah masuk ke e-Katalog, tentu saja akan banyak pemesanan, karena produk ini 80 persen merupakan spare part lokal,'' kata Rudy.
Sekedar mengingatkan juga, dua unit mobil yang dijadikan kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo saat itu, hasil karya SMKN 2 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jateng bersama bengkel body repair dan cat Kiat Motor, Klaten.
Setelah mobil prototipe SUV moncer dipromosikan Jokowi, bengkel Kiat Motor kebanjiran order. Ribuan pemesan seluruh penjuru Tanah Air, karena harganya di bawah angka Rp 100 juta. Tapi kini..? (red/huda/bambang/arief)
