Berita9 (Jakarta) - Ketidakharmonisan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang terjadi akhir-akhir ini, dinilai Setiadi Agung pengamat politik dari National Policy Watch (NPW) sebagai hal lumrah. Hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa dalam dunia politik.
"Saat ini hubungan antara Megawati dengan Jokowi kurang harmonis. Itu hal yang wajar dalam dunia politik. kadang mesra terkadang juga musuhan," kata Agung di Surabaya Ahad (15/02).
Agung menilai, penyebab ketidakakuran Jokowi dengan Megawati, kemungkinan besar disebabkan kepentingan PDI Perjuangan yang tidak sepenuhnya diakomodir oleh Jokowi.
"Jokowi sebagai kepala negara tidak bisa terus-terusan mengiyakan kemauan PDIP, karena yang menjadi Presiden itu Jokowi bukan Megawati," ujarnya.
Kedudukan Jokowi di PDIP yang bukan sebagai pengurus teras, tidak menjadikan Jokowi tersandera dengan kepentingan PDIP. Sebab, dalam membangun Bangsa, Jokowi tidak hanya melibatkan PDIP, tapi semua kekuatan politik dan sosial dilibatkan.
"Jadi sangat naif jika semua kepentingan PDIP harus di iyakan Jokowi. Ide dari parpol, ide dari akademisi dan ide dari kalangan sipil juga banyak yang bagus demi kemajuan negara, toh yang memilih Jokowi itu bukan PDIP, tapi rakyat Indonesia," ujar Agung. (red/asa/bhm/aam/sugito)
