Breaking News :

Haji Warno, Bermodal Ketua LSM Menjelma Menjadi Pengusaha Kakap (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalbar Bag 21)


Berita9 - Para cukong binaan pejabat Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalimantan Barat (Kalbar) Suparman dan Tirta yang dikoordinir Kabid Pelaksana Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Kalimantan berinisial SR, sudah acapkali merayakan pesta miras atau narkoba. Pesta sering digelar di hotel berbintang seperti Hotel Pullman Jakarta. 

Setidaknya ada 7 pengusaha yang menjadi binaan mereka, diantaranya, Punto Sulistyarso (PT. Bangun Cipta Kontraktor), Leo Tabrani (PT. Strada Multi Perkasa), Heryanto (PT. Eria Makmur), Kuswidaryanto (PT. Damai Citra Mandiri - mewakil Afeng yang saat ini sedang mendekam di sel Polda Kalbar karena kasus korupsi projek di Sudin PU Kalbar), Ateng dan Haji Warno dari Sintang.

Yang menarik dari para pengusaha itu adalah Haji Warno. Berlatar belakang sebagai aktivis, Warno mampu menjelma menjadi sosok pengusaha yang cukup punya nama di Kabupaten Sintang, Kalbar.

Di Sintang, Warno mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tugasnya mengkritisi pembangunan yang ada di Sintang. Namun, dengan bendera LSM, Warno melakukan banyak penekanan ke banyak pejabat daerah, utama pejabat dinas yang memiliki proyek banyak, misalnya Dinas Pekerjaan Umum. 

Dengan modal sebagai ketua LSM, Warno mampu mendapatkan banyak proyek, utamanya dari Kepala Satuan Kerja Wilayah I dan II PJN II Kalbar, Suparman. Tak sampai disitu, berkat menakut-nakuti pejabat dengan LSM-nya, Warno mampu dekat dengan para petinggi BBPJN Wilayah VII Kalimantan. Buktinya, Warno dalam penentuan pemenang proyek tahun 2015 ini mendapatkan banyak paket pekerjaan. 

Biarpun "bertitel" haji, kelakukan Warno sungguh diluar agamis. Dari seorang sumber yang berada dilingkaran kelompok tujuh, Warno acapkali meminum-minuman keras atau menyedot benda haram berjenis shabu. Untuk bermain perempuan, kata si sumber berinisial Kus, Warno, Satrio, Suparman dan SR adalah para juaranya.

Di Sintang, Warno juga dikenal sebagai juragan media. Dia mampu membayar mahal para "jurnalis" bermental amplop demi popularitas. Jadi benar apa yang pernah dikatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad beberapa waktu lalu, di Kalimantan banyak pejabat dan pengusaha yang rakus. (red/tim)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9