Breaking News :

Ini Skenario Penjebakan Sindikat Mafia dan Foto Wanita Simpanan (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Wil VII Kalimantan Bag 39)

Berita9 - Berbagai cara dilakukan oknum pejabat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Kalimantan. Dibawah koordinasi Kepala Bidang Pelaksanaan II Satrio Sugeng Prayitno dengan anggota Kasatker Wil 2 Suparman, Kasatker Wil 3 Tirta Nadis, Suherman dan tujuh orang cukong pengusaha yang selama ini menjadi peliharaan, merancang strategi guna menghancurkan media nasional Berita9.

Cara-cara yang akan ditempuh antara lain : Punto Sulistyo (PT. BCK) dan Leo Tabrani (PT. SMP) misalnya, mengaku telah menggunakan jasa paranormal alias dukun untuk menghabisi Berita9 secara goib. Bahkan, kata Punto, dukun yang disewanya telah memberitahu keberadaan awak redaksi di Srengseng Sawah, Jakarta.

Sedangkan Satrio Sugeng Prayitno mengatakan telah menyiapkan orang-orang profesional untuk menghabisi seluruh awak media Berita9. "Sudah disiapkan orang-orang profesional terlatih untuk membasmi Berita9. Mereka dijamin tidak akan terendus polisi dan mahir menyaru," kata Satrio dalam laporannya ke Ketua Satgas Ir. ANDA salah satu Direktur di Ditjen Bina Marga, Kemen PU-Pera.
 
Kerahkan Amoy
Awak kami mendapat informasi, Satrio, Suparman, Selamet Rasidi, Tirta Nadis, Suherman,
Punto Sulistyo, Leo Tabrani, Kuswidaryatno, Haji Warno, Ateng sedang menyiapkan strategi baru, yaitu mengerahkan para amoy bayaran untuk merayu awak media Berita9.



 Dalam perintahnya, Suparman meminta ke semua amoy untuk secara bergantian menelpon media nasional ini. Targetnya bisa membawa salah seorang redaksi kami bertemu dengan si amoy. Bahasa yang digunakan harus sensual dan merangsang. Kini, semua wanita panggilan itu sudah mengantongi nomor handphone pemimpin redaksi kami.

 Selain itu, dari info yang kami dapat, Suparman mengaku ke Ir. ANDA telah menelpon kami dan sudah bertemu mengajak bermain golf. 

Dalam pengakuannya, ia telah menyiapkan skenario penjebakan dan dia telah mengkondisikan hal tersebut dengan rekannya seorang petugas Polri.


Dalam skenario yang Suparman buat, seandainya bertemu dengan Pemred kami, maka Suparman akan menyodorkan sejumlah uang, nah saat uang tersebut disodorkan, maka petugas Polri itu akan menangkap kami dengan tuduhan pemerasan. 

 Aneh benar Suparman itu, hingga hari ini tidak ada satupun yang berani menghubungi kami dan menjalankan semua skenario busuk mereka. Dipastikan, bualan mereka hanya sekedar angin surga kepada atasan dan penghiburan diri mereka sendiri yang sedang galau.

Kegalauan itu juga terbukti dengan ditariknya seluruh dana yang dimiliki Haji Warno Sintang. Dari transkip yang kami dapat, Haji Warno telah menarik seluruh dananya yang tersimpan di Bank milik pemerintah. Dana yang ditarik ditaksir sejumlah Rp. 9,7 milyar. (red/tim investigasi)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9