Berita9 - Kedatangan Menteri Luar Negeri Jerman,
Frank-Walter Steinmeier ke Jakarta dari Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, menyisakan cerita menegangkan. Dikutip dari laman Russia Today (RT) edisi akhir pekan lalu, pesawat kenegaraan yang digunakan Steinmeier sempat menghilang dari
radar saat terbang di wilayah udara Pulau Kalimantan.
Laporan RT sendiri mengutipnya dari harian Jerman, die Bild-Zeitung, yang menyebut hal tersebut sempat membuat panik para pejabat di Gedung Kedutaan Besar Jerman di Jakarta.
Kejadian bermula ketika pesawat Theodor Heuss jenis Airbus A 340
bertolak dari Seoul sekitar pukul 15.00 waktu setempat pada Sabtu, (01/11) dan mendarat di Jakarta tujuh jam kemudian. Memasuki
wilayah Pulau Kalimantan, pesawat sempat menerpa badai. Khawatir akan
terjadi sesuatu, pilot pesawat itu akhirnya memutuskan untuk mengubah
arah penerbangan.
Namun, perubahan arah penerbangan itu tidak disadari oleh petugas
menara pengawas di Jakarta. Mereka malah menginformasikan kepada pejabat
di Kedubes Jerman bahwa pesawat sudah kembali bertolak ke Berlin.
Sementara itu, radar mereka tidak bisa melacak keberadaan pesawat.
Pejabat Kedubes Jerman kemudian mengontak kantor pemerintah di
Berlin, namun tidak ada yang bisa menginformasikan di mana keberadaan
pesawat Steinmeier. Mereka juga mencoba mengontak pesawat kenegaraan,
namun tidak tersambung akibat badai.
Keberadaan pesawat mulai terlihat di radar 40 menit sebelum burung
besi itu mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Petugas
menara pengawas lalu menginformasikan hal itu kepada pejabat di Kedubes
Jerman.
Hingga saat ini masih belum jelas mengapa petugas menara pengawas mengira pesawat Steinmeier justru bertolak kembali ke Berlin. (red)