Berita9 (Jakarta) – Ditengah maraknya aksi dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang tertimpa banyak musibah, tim redaksi kedatangan seorang kawan akrab yang dikenal sebagai pengusaha sukses.
Hari ini, Senin (09/02) secara tidak sengaja, redaksi kami mendapat kehormatan dengan datanganya Ir. Raden Aryo Sutrisno, KGA pemilik PT. Tirta Dhea Addonnics Pratama adalah Perusahaan Nasional terkemuka merupakan bagian dari Dhea International Group,
Sutrisno pengusaha sukses yang memiliki puluhan perusahaan nasional dan internasional itu, menyambangi awak redaksi setelah sekian lama tidak berjumpa. Dengan pembawaan sederhana tanpa menonjolkan dirinya sebagai pengusaha sukses, kami melakukan sialog penuh keakraban.
Sutrisno sendiri dikenal sebagai sosok yang memiliki jaringan luas, baik dikalangan pemerintahan sipil, tentara ataupun Polri. Kami mengenalnya sebagai pribadi yang konsen terhadap pemberantasan korupsi. Dengan penuh rasa persahabatan, kami melakukan dialog penuh kekeluargaan.
Dengan bahasa halus dan santun, pengusaha yang dikenal sangat akrab dengan para petinggi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkoreksi pemberitaan Berita9.net. Menurutnya, tim redaksi hendaknya bisa memisahkan mana kasus korupsi yang patut diangkat dengan masalah pribadi.
Sutrisno yang sering membuat laporan kasus korupsi ke KPK, menyarankan agar kiranya, dalam mewartakan indikasi kasus korupsi diberbagai institusi, baik itu pemerintah atau swasta, tidak menyerang pribadi-pribadi. Sebab ekses yang ditimbulkan akan sangat besar. Apalagi, kata Sutrisno, jika pemberitaan itu cenderung tendensius.
Pengusaha yang dikenal memiliki hubungan baik dengan Presiden Joko Widodo itu menjelaskan, secara pribadi, dia mengenal banyak pejabat dilingkungan Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera), termasuk nama-nama pejabat yang sering dimuat terkait pemberitaan kasus korupsi di BBPJN VII Kalimantan. Namun, dia kurang sreg dengan maraknya pewartaan yang bertendensi menyerang pribadi. "Silakan ungkap kasus korupsi tapi mbok yah enggak usah menyerang individu, ora etis lah," ujarnya.
“Saya kenal mereka, yang saya tahu mereka itu semua orang baik-baik, sederhana dan tidak neko-neko,” tutur Sutrisno yang bertemu Pemimpin Redaksi Berita9.net di gedung KPK, Senin (09/02).
Menurut Sutrisno, ia mendukung penuh peran media sebagai salah satu pilar demokrasi membongkar kasus korupsi terkait gencarnya warta yang dilakukan media nasional ini. Kedatangan Sutrisno sendiri sebenarnya tanpa dijadwalkan oleh siapapun. Saat ditanya, ia mewakili siapa? Dengan tegas, ia menyebutkan berada dipihak yang benar.
Kehadirannya di markas Berita9.net lebih dikarenakan rasa persahabatan yang telah terjalin dengan baik selama ini. Terlebih, ia sendiri menjadi pengusaha yang acap kali melakukan demonstrasi di KPK dalam upaya mendukung pemberantasan korupsi.
Pada kesempatan itu, kami juga menyampaikan ke Sutrisno, agar kiranya dapat menegur Satrio yang berlaku lancang dengan mengaku-ngaku telah memberikan uang sogokan ke Berita9.net. Hal itu perlu dilakukan karena selama ini kami konsisten tidak pernah berdamai dengan pelaku korupsi.
Menanggapi permintaan kami, pemilik beberapa perusahaan di luar negeri itu hanya mengatakan, akan menyampaikan saja tanpa bisa memberikan kepastian jawaban yang akan didapat.
Syarat Khusus
Kami menyambut dengan gembira dialog dan beberapa masukan dari Sutrisno. Redaksi beranggapan, pernyataan Sutrisno sebagai sebuah simbol hak jawab mewakili nama-nama yang kerap dimuat.
Namun kepadanya, kami memberikan beberapa syarat mutlak yang wajib dipenuhi oleh para oknum yang kerap diwartakan. Syarat itu antara lain :
- Adanya rotasi jabatan terhadap oknum pejabat seperti Kabid Pel Wil I Kalbar, Selamet Rasidi, Kabid Pel Wil II Kaltim, Satrio Sugeng Prayitno, Kasatkerwil II Suparman, Kasatkerwil III Tirta Nadis, dan Suherman termasuk rotasi terhadap salah satu Direktur di Ditjen Bina Marga,
- Adanya pembatalan seluruh proses lelang tender yang telah dilakukan oleh oknum pejabat diatas,
- Adanya proses lelang yang transparan, jujur, akuntabel terhadap seluruh proyek yang ada di BBPJN Wilayah VII Kalimantan, tidak hanya menyangkut Kalbar, tapi seluruh Kalimantan,
- Adanya pemerataan pemenang proyek tidak hanya satu perusahaan mendapat banyak proyek. Tidak seperti sekarang, PT. BCK misalnya, mendapat puluhan paket proyek sementara perusahaan yang tidak mau dipelihara oknum pejabat padahal berkualitas malah disingkirkan,
- Adanya sikap dan perilaku jujur terhadap seluruh proses penilaian sebuah perusahaan. Selama ini yang terjadi, pengusaha yang mau dipelihara oknum pejabat akan selalu dimenangkan, padahal perusahaan itu tidak memiliki perlengkapan dan peralatan yang lengkap. Sedangkan perusahaan yang memiliki peralatan lengkap malah di depak jauh-jauh,
- Seluruh oknum pejabat yang sering diwartakan, secara sukarela mau diperiksa hartanya dengan system pembuktian terbalik yang dilakukan oleh pihak aparat hukum yang berwenang, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi,
- Adanya kesediaan dari para oknum yang sering diwartakan untuk secara sukarela mau di tes kesehatan atau tes urine oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN). Jika ditemukan indikasi mereka pengguna narkotika, maka mereka siap untuk direhabilitasi,
- Khusus untuk Satrio Sugeng Prayitno harus membuat permohonan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya yang dimuat di :
- 9 surat kabar harian se Kalimantan,
- 9 surat kabar harian nasional (kompas, republika, media indonesia, koran tempo, suara pembaruan, pos kota, suara merdeka, koran sindo dan koran berita nasional)
- 9 portal online (detik, republika online, liputan6, cnnindonesia, jpnnnetwork, portal nu, antara, vivanews, tribunnews) dan
- 9 portal online sindikasi berita9
Pasalnya, Satrio mengaku-ngaku telah bertemu dengan kami dan menyerahkan uang Rp. 1 milyar. Parahnya, Satrio bercerita kami telah memperlakukan dia secara tidak manusiawi, matanya ditutup dan dibawa kesatu tempat bertemu kami. Semua cerita Satrio adalah bohong, nama baik kami dicemarkan. Dapat dipastikan, Satrio melakukan itu hanya demi mencari untung semata. Maka jelas kami tegaskan, syarat nomor 8 mutlak dipenuhi olehnya tanpa bisa ditawar-tawar lagi.
Saat mengakhiri pertemuan, Sutrisno menjelaskan, dirinya tidak berani menjanjikan apapun kepada kami, tapi tetap akan menyampaikan semua hasil dialog ini secara utuh. Penggemar mobil antik itu juga mengatakan, bahwa ia secara jelas mengerti posisi kedua belah pihak.
Dalam kesempatan itu juga kami sampaikan, bahwa tim redaksi tetap akan menayangkan kebobrokan yang terjadi di instansi Bina Marga selama tidak ada kesepakatan 8 syarat itu dipenuhi. Pengusaha nyentrik itu mengerti apa yang kami sampaikan. (red/tim investigasi)