Breaking News :

Direktur dan Kasubdit BBPJN VII Kembali Gelar Pesta Amoy di Jakarta (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Wil VII Kalimantan Bag 47)


Berita9 (Jakarta) – Setelah sukses menggelar pesta amoy di sebuah hotel bintang lima di Pontianak, Kalimantan Barat, para sindikat mafia proyek kembali menggelar hal yang sama. Format pelakunya masih Kepala Bidang Pelaksanaan (Kabid Pel) I, Selamet Rasidi, Kabid Pel II Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Satuan Kerja Wilayah (Kasatker Wil) II Suparman, Kasatker Wil III Tirta Nadis dan salah seorang Direktur di Ditjen Bina Marga, Kemen PU-Pera berinisial Ir. ANDA atau biasa dipanggil “Papi Nanda”.

Pesta seks kali ini digelar di hotel Ambara, Blok M, Jakarta Selatan. Hanya saja, kali ini pesta seks atas inisiatif dan permintaan “Papi Nanda”. Entah kesem-sem atas permainan Dessy, “Papi Nanda” memerintahkan Satrio untuk memboyong Dessy ke Jakarta. 


Dengan sigap dan cekatan, Satrio mengontak Dessy sekaligus meminta amoy-nya ikut serta. Tak lupa, Satrio juga meminta Suparman agar turut terbang ke Jakarta. Hanya saja, Suparman tidak berkutik karena sang istri sudah tidak percaya lagi dengan dia.

Sebagai lelaki banyak akal, Suparman mengontak “Papi Nanda” agar bicara dengan istrinya dan dibuat scenario bahwa ini perintah atasan. Hasilnya, sukses. Suparman melenggang ke Jakarta. Namun sayangnya, peliharaan Suparman tidak bisa ikut, entah apa alasannya sumber kami tidak tahu.

Kembali ke Satrio, setelah meminta Dessy dan amoyanya berangkat ke Jakarta, ternyata Selamet Rasidi juga tak mau ketinggalan. Selamet mengontak peliharaannya agar ikut Dessy ke Jakarta. Tapi ternyata, wanita idaman lainnya (WIL) tidak bisa ikut dengan berbagai alasan. Sebagai anggota ISTI alias ikatan suami takut istri, tentu Selamet kecewa berat.

Pesta plus Narkoba
Dessy dan amoy-nya Satrio akhirnya tiba di Jakarta, dijemput dengan mobil mewah, keduanya meluncur ke Hotel Ambawa, Blok M, Jakarta Selatan. Di hotel sudah menunggu empat jagoan, “Papi Nanda”, Satrio Suparman dan Selamet. Suparman tidak menginap di hotel Ambara, dia minta ijin ke “Papi Nanda” bahwa dirinya akan menginap dirumah saudaranya yang ada di Jakarta.


“Biar istri saya tidak curiga Pak,” begitu alasan Suparman ke “Papi Nanda”. 

So, hanya Selamet yang tinggal sendiri karena “Papi Nanda” dan Satrio sudah masuk kamar bersama amoy-amoynya untuk bonen atau bobo sambil (maaf) nenen.

Pagi hari, Selamet yang merasa bosan tinggal sendiri di hotel, minta ijin ke “Papi Nanda” dan Satrio untuk mencari charger handphonenya yang rusak. Dia menuju ke pusat perbelanjaan di kawasan Melawai.


 Saat asyik mencari charger, ia kaget luar biasa. Matanya serasa buta melihat sepasang kekasih yang sedang asyik sarapan pagi. Dikucek-kucek mata Selamet hingga merah, merasa yakin dengan penglihatannya, ia segera hampiri sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta itu.

Setelah dekat, makian pun keluar dari mulutnya. Segala nama penghuni kebun binatang meluncur sukses dari mulutnya yang sering menenggak minuman keras. Tak cukup sampai disitu, bogem mentah dia layangkan ke wanita tersebut. Sedangkan dengan yang lelaki terjadi gulat ala dua pecundang pun terjadi dimuka umum.

Siapa dia? (bersambung ke bagian 48)
(red/tim investigasi)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9