Berita9 (Palestina) – Pelajar setingkat sekolah menengah umum di sebuah daerah bagian utara di Tepi Barat, Palestina. Militer Israel memaksa para pelajar untuk keluar kelas dibawah todongan senjata pada hari Rabu (04/02) waktu setempat.
Kepada surat kabar Maan News, Ghassan Daghlas, seorang pejabat Palestina, mengatakan militer Israel menyerbu sekolah di dekat desa al-Lubban dan al-Sawiya selatan Nablus. Para serdadu zionis itu kemudian memaksa siswa untuk meninggalkan di bawah todongan senjata dan menahan administrator sekolah.
''Serdadu Israel menginterogasi dua pengelola sekolah, sedangkan para siswa melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke kendaraan yang digerakkan oleh pemukim Israel di jalan utama antara Nablus dan Ramallah,'' katanya seperti diberitakan Al Akhbar, Kamis (05/02) waktu setempat.
Juru bicara militer Israel menyatakan, penyerbuan itu dilakukan sebagai bentuk balasan atas aksi lempar batu para siswa di jalanan dan tentara Israel masuk ke sekolah untuk memberitahu mereka untuk berhenti. Setelah serangan itu, mereka berjaga-jaga di luar sekolah untuk memastikan para siswa tidak melemparkan batu kembali. Pada Maret tahun lalu, pasukan Israel, dengan dalih yang sama, menggerebek sekolah dan memaksa untuk menutupnya.
Desa-desa al-Lubban dan al-Sawiya terletak tepat di samping jalan utama dan hampir selesai dikelilingi oleh permukiman Zionis yang dibangun di atas tanah yang disita dari desa setempat.
Sementara itu, sebuah laporan oleh Pengadilan Militer, monitor hukum Palestina, mengungkapkan bahwa setidaknya 151 anak-anak Palestina telah ditahan sebagai tahanan keamanan di penjara-penjara di wilayah yang diduduki Israel. (red/hwi/asep)
