Sajedah al Reshawi militan ISIS yang digantung militer Yordania
Berita9 (Amman) – Eksekusi biadab yang dilakukan kelompok Islam radikal ISIS terhadap pilot jet tempur warga Negara Yordania, membuat murka Raja Abdullah II. Sebuah reaksi keras ditunjukkan Yordania atas dibunuhnya pilot mereka. Demikian dilaporkan dari kantor berita resmi Yordania, Petra pada Rabu (04/02) siang waktu setempat.
Diketahui, Raja Abdullah II menggelar pertemuan dengan sejumlah perwira senior Angkatan Bersenjata Yordania. Dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah II mengatakan, organisasi radikal ISIS bukan hanya memerangi Jordania sebagai Negara, tetapi memerangi Islam dan nilai-nilai luhurnya. Alasan itulah yang membuat Yordania ikut memerangi ISIS dan tergabung dengan pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat.
Masih mengutip Petra, Majelis Rendah Yordania Rabu pagi waktu setempat mengeluarkan statement yang mengutuk pembunuhan itu sebagai sebuah kejahatan teramat kejam kelompok terorisme. Militer Yordania diyakin anggota Majelis Rendah akan membalas kematian pilot Yordania itu.
Sementara itu, mengutip kantor berita Xinhua, Partai politik Yordania juga mengutuk pembunuhan pilot tersebut dan memuji sang pilot sebagai syuhada dan pahlawan Yordania.. Beberapa aktivis sudah merencanakan demonstrasi besar-besaran pada Jumat (06/02) untuk menentang pembunuhan pilot itu.
Dilaporkan Rabu (04/02) saat fajar, Yordania menggantung dua tahanan berkebangsaan Irak yang berafiliasi pada ISIS. Salah seorang tahanan itu, Sajida Ar-Rishawi, seorang perempuan Irak yang gagal meledakkan sabuk peledak yang dikenakannya di Amman, Ibu Kota Jordania, pada 2005. Ar-Rishawi memiliki hubungan erat dengan pendiri ISIS-Abu Musab Az-Zarqawi.
Tahanan kedua yang digantung hingga tewas adalah Ziad Karbuli, warga negara Irak yang dekat dengan ISIS dan terpidana aksi teror pada 2007. Pelaksanaan eksekusi mati dilakukan setelah satu rekaman video disiarkan oleh ISIS. Di dalam rekaman video tersebut, pilot Jordania itu -yang ditangkap oleh ISIS setelah jet tempurnya jatuh di Raqqah di Suriah- dibakar hidup-hidup di dalam satu kurungan logam.
Di dalam rekaman video yang disiarkan pada 24 Januari, ISIS menuntut pembebasan Ar-Rishawi. Mereka mengatakan akan membunuh pilot Jordania tersebut serta seorang lagi sandera yang berkebangsaan Jepang, Kenji Goto jika Ar-Rishawi tak dibebaskan.
Jordania kemudian menuntut bukti bahwa pilotnya masih hidup, tapi ISIS tidak memberikan bukti apa pun. Pada Ahad (1/2), ISIS menyiarkan video yang memperlihatkan Goto dipenggal. (red/hwi/asep/agus)