Berita9 - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan dijagokan memimpin Partai Amanat Nasional (PAN) menggantikan Hatta Radjasa. Zulkifli juga lebih disukai pimpinan DPD PAN karena salah satunya adalah ide otonomi terbatas di PAN serta dinilai bisa membawa PAN ke arah yang lebih baik.
Anak pertama Ketua MPP PAN, Amien Rais itu juga mengatakan, ada tradisi di PAN dimana seorang ketua umum hanya menjabat satu periode. "Senior mentradisikan ketum satu periode. Harapannya tradisi ini tetap berlangsung walaupun tidak ada di AD/ART. Menurut saya, lebih besar peluang Pak Zul," ujar Hanafi.
"Saya lebih concern dengan ide-ide yang dibawa masuk oleh mereka. Ide yang lebih mudah ditangkap itu otonomi terbatas yang dibawa Zulkifli. Karena DPD merasa itu yang selama ini menghambat," tuturnya.
Saat ini, kata Hanafi, tim sukses Zulkifli telah bergerak. Hasilnya cukup signifikan. Setidaknya Zulkifli telah mengantongi 410 suara dari 600 yang berhak memberikan suara dalam Kongres PAN yang rencananya akan digelar pada Maret 2015 nanti.
Hanafi juga meyakini, nasib PAN tidak akan seperti Partai Golkar dan PPP yang terbelah pasca munas mereka masing-masing. "Insya Allah tidaklah. Kita tidak se-ektstrem itu. Kita kan punya pagar yang jelas dan tegas. Enggak mungkin akan kita lompati," tegasnya.
Sementara itu, saat diminta komentarnya, Zulkifli selalu mengelak. Ia selalu mengatakan, memfokuskan diri sebagai Ketua MPR. "Saya konsen di MPR dulu, yang lain enggak dulu lah," kata Zul beberapa waktu lalu. (red/asa/tim)
