Berita9 - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik turut menyampaikan bela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan sekitar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
"Atas nama warga Inggris dan Pemerintah Ratu Elizabeth, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sangat dalam kepada para keluarga penumpang dan awak. Pikiran dan doa kami bersama mereka pada masa sulit seperti ini," kata Malik dalam siaran pers pada Rabu (31/12).
Malik menyatakan, Pemerintah Inggris sangat serius dengan insiden tersebut. Untuk itu, guna mempercepat penyelidikan, Pemerintah Inggris mengirim seorang penyidik dari Air Accident Investigation Branch (AAIB) untuk membantu tim Basarnas mencari kotak hitam.
Malik menjelaskan, penyidik AAIB itu memiliki pengalaman luas dan keahlian serta didukung dengan peralatan teknis yang canggih dan diyakini dapat mempercepat penemuan blackbox pesawat AirAsia QZ8501 di tengah laut.
"Saya berharap penyidik dari AAIB dapat membantu pemerintah Indonesia menemukan kotak hitam dengan cepat. Kami siap untuk membantu dengan penyelidikan selanjutnya jika diperlukan," kata Malik.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 terbang dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi (28/12). Pesawat mengangkut 155 penumpang. Terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, dan satu orang bayi. Pesawat dikendalikan oleh Pilot Kapten Irianto dan Co-Pilot Remi Emanuel dibantu tiga pramugari, satu pramugara serta seorang teknisi.
Namun pada pukul 06.17 WIB, pesawat itu hilang kontak dengan menara lalu lintas udara. Pencarian segera dilakukan. Pada Selasa lalu (30/12), Badan SAR Nasional (Basarnas) secara resmi mengumumkan temuan sejumlah jasad dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501. (red/tim lip jkt)