Berita9 - Dalam pertemuan yang digelar di Jakarta pada Jum'at (09/01) malam, Selamet Rasidi memerintahkan Kasatker Wilayah 1 Suparman dan Kasatker Wilayah 3 Tirta Nadis, untuk segera mengumpulkan dana sebesar 3 persen dari para pengusaha. Uang kutipan itu diserahkan kepada salah satu Direktur berinisial ARDA di Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera).
(berita terkait : Pengaturan Tender Selesai, Setoran Hingga ke Jakarta (Menyingkap Mafia Projek BBPJN VII Kalimantan Bagian 16)
Menurut sumber Berita9, ada 7 pengusaha yang hadir, mereka itu adalah Punto Sulistyarso (PT. Bangun Cipta Kontraktor), Leo Stabrani (PT. Strada Multi Perkasa), Heryanto (PT. Eria Makmur), Kuswidaryanto (PT. Damai Citra Mandiri - mewakil Afeng yang saat ini sedang mendekam di sel Polda Kalbar karena kasus korupsi projek di Sudin PU Kalbar), Ateng dan Haji Warso dari Sintang.
Pertemuan yang awalnya berjalan lancar menjadi gaduh karena Punto (Bangun Cipta Kontraktor) protes ke Selamet Rasidi, Suparman dan Tirta perihal jumlah paket yang didapat. Merasa sudah mengeluarkan dana entertainment yang cukup besar, Punto meminta tambahan paket, semula tiga ditambah menjadi 2. Begitu juga dengan Leo yang semula dua paket ditambah menjadi empat paket.
Permintaan penambahan paket itu akhirnya disetujui. Namun, bukan hanya BCK saja yang dapat penambahan, semua perusahaan yang hadir juga mendapat penambahan paket.
Esoknya pada Sabtu (10/10) malam, Selamet, Suparman, Tirta dan para pengusaha itu merayakan kesuksesan mengatur projek. Pesta digelar di hotel Pulmann, Slipi, Jakarta. Awalnya, mereka berniat membeli narkoba jenis shabu-shabu, namun kurir yang disuruh Suparman tidak berhasil mendapatkan benda haram itu.
Toh, tanpa barang haram itu, pesta tetap mereka lakukan dengan menenggak minuman keras. Selamet ditemani wanita pirang berkulit putih dari etnis Tionghoa, sedangkan Suparman dengan wanita seksi berpostur tinggi besar. Para wanita itu diketahui sebagai istri muda Selamet dan Suparman. (red/tim)
Menurut sumber Berita9, ada 7 pengusaha yang hadir, mereka itu adalah Punto Sulistyarso (PT. Bangun Cipta Kontraktor), Leo Stabrani (PT. Strada Multi Perkasa), Heryanto (PT. Eria Makmur), Kuswidaryanto (PT. Damai Citra Mandiri - mewakil Afeng yang saat ini sedang mendekam di sel Polda Kalbar karena kasus korupsi projek di Sudin PU Kalbar), Ateng dan Haji Warso dari Sintang.
Pertemuan yang awalnya berjalan lancar menjadi gaduh karena Punto (Bangun Cipta Kontraktor) protes ke Selamet Rasidi, Suparman dan Tirta perihal jumlah paket yang didapat. Merasa sudah mengeluarkan dana entertainment yang cukup besar, Punto meminta tambahan paket, semula tiga ditambah menjadi 2. Begitu juga dengan Leo yang semula dua paket ditambah menjadi empat paket.
Permintaan penambahan paket itu akhirnya disetujui. Namun, bukan hanya BCK saja yang dapat penambahan, semua perusahaan yang hadir juga mendapat penambahan paket.
Esoknya pada Sabtu (10/10) malam, Selamet, Suparman, Tirta dan para pengusaha itu merayakan kesuksesan mengatur projek. Pesta digelar di hotel Pulmann, Slipi, Jakarta. Awalnya, mereka berniat membeli narkoba jenis shabu-shabu, namun kurir yang disuruh Suparman tidak berhasil mendapatkan benda haram itu.
Toh, tanpa barang haram itu, pesta tetap mereka lakukan dengan menenggak minuman keras. Selamet ditemani wanita pirang berkulit putih dari etnis Tionghoa, sedangkan Suparman dengan wanita seksi berpostur tinggi besar. Para wanita itu diketahui sebagai istri muda Selamet dan Suparman. (red/tim)