Proyek Tol Trans Jawa Dikebut, Pemerintah Siap Beli Mahal Tanah Warga
Posted on :
1/12/2015 10:09:00 PM
Berita9 - Kabar gembira bagi pemilik lahan yang akan terkena gusur di sekitar projek jalan tol trans Jawa. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, projek jalan tol Trans Jawa yang sempat terhenti karena terkendala pembebasan lahan, tahun ini akan segera dilanjutkan kembali. Guna memuluskan projek tersebut, pemerintah akan mempercepat penyelesaian ganti rugi lahan warga yang terkena projek.
"Pemerintah bahkan berani membeli lahan warga dengan harga lebih mahal yang penting projek bisa jalan kembali," kata Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (12/01).
Basuki menjelaskan, ruas Pemalang-Batang dengan total panjang jalan 39 kilometer (km) dan Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. "Ketersediaan lahan di kedua ruas itu baru tiga persen, masih jauh dari layak," ujarnya.
Basuki menjelaskan, investasi yang harus dikeluarkan untuk pembangunan 1 km jalan tol sekitar Rp. 100 miliar. Lahan yang dibutuhkan untuk 1 km jalan tol mencapai 1 hektare.
"Jika membebaskan lahan 1 hektare butuh Rp 500 juta, maka untuk membebaskan lahan, pemerintah harus keluar 5 persen dari Rp 100 miliar tersebut,” kata Basuki.
Jika tawaran uang tersebut tidak juga diterima warga sekitar yang lahannya terdampak proyek trans Jawa, maka pemerintah siap menebusnya lebih mahal.
"Bapak Wakil Presiden bilang, tidak apa-apa kalau sampai angka 6 persen. Di APBN 2015 tersedia dana Rp 1,5 triliun untuk trans Jawa, karena kemungkinan akan kurang, tadi Wapres bilang akan meminta Menteri Keuangan untuk menambah anggarannya dalam APBNP,” ujarnya. Basuki juga menambahkan, pemerintah menargetkan tol Tans Jawa sudah dapat beroperasi pada 2019 nanti.
"Pesan Wakil Presiden, proyek ini harus segera diselesaikan karena bisa membantu distribusi barang dan jasa," ujarnya. (red/asa/jung/mia)
Label:
Artikel Terbaru,
Berita Utama,
Nasional