Breaking News :

Jokowi: Mari Bersyukur Harga BBM Sebentar lagi Turun


Berita9 - Presiden Joko Widodo merasa senang harga minyak dunia terus mengalami penurunan. Untuk itu Ia memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium kemungkinan akan turun juga dari harga saat ini.


"Harga minyak dunia trennya sedang turun. Sebentar lagi kita umumkan harga BBM akan turun lagi, harganya kurang lebih mungkin bisa turun lagi antara Rp 6.400-6.500," kata Jokowi di sebuah hotel di Jakarta, Kamis (15/01).


Dengan penurunan harga BBM ini, pemerintah berharap angka inflasi tahun ini bisa ditekan sampai di bawah 5 persen. Guna mencapai angka dibawah 5 persen itu, Jokowi meminta pelaku pasar di sektor logistik dan distribusi untuk menurunkan harga pada saat harga BBM turun.


"Saya mau kejar barangkali saja ada pemilik-pemilik perusahaan logistik dan distributor yang suka menimbun dan naikin harga, saya akan kejar mereka supaya agar harga juga ikut turun," katanya.


Jokowi mencontohkan kesuksesannya mengejar para pelaku usaha logistik bandel yang kerap menimbun stok logistik agar supply barang di pasar berkurang dan harganya menjadi tinggi. Dengan turun langsung dalam sistem distribusi barang, ia yakin harga komoditas bisa dikontrol meski harga BBM naik turun.


"Saat saya jadi Wali Kota Solo, inflasi pernah sampai 1.3 persen, karena saya suka datangi distibutor besar, supaya mereka tidak ada lagi timbun-timbun barang," katanya.


Ia pun percaya dengan ruang fiskal yang tersedia bagi pemerintah saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di kisaran 5,5 hingga 5,8 persen tahun ini. Ia pun meminta masyarakat optimistis bahwa iklim ekonomi di Indonesia akan baik meski pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat.


"Kalau ada yang tidak optimis ekonomi kita ga akan membaik silahkan tunjuk tangan. Saya berikan rasa optimisme kepada semua dunia usaha ekonomi," katanya.


Sebelumnya, tadi malam Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015, pemerintah memasang asumsi inflasi 5 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,8 persen.


“Asumsi pertumbuhan itu ada yang bilang ketinggian, 5,8 itu forecast, kita mau semua kerja keras untuk mencapai pertumbuhan tinggi itu, target berat yang harus dicapai,” katanya.


Sedangkan soal inflasi, Menteri Keuangan juga mengatakan angka 5 persen sebetulnya masih bisa ditekan lebih rendah. (red/asa/catur)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9