Berita9 - Delapan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di
Jawa Timur (Jatim) mendapat ancaman pemecatan dari Pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya. Ketua DPC PPP Rembang Majid Kamil, mengaku
kecewa dengan kubu Romahurmuzy, sebab hal itu bertentangan dengan fatwa Ketua Dewan
Majelis Syariah PPP, KH Maimun Zubair.
"Kami kecewa
karena Muktamar Surabaya bakal memecat DPC Jatim yang datang ke
Jakarta. Padahal, itu undangan dari Dewan Syariah dan Mbah Mun juga
sudah berpesan ke Romi, jangan ada ancaman atau pemecatan," kata Gus Kamil - sapaan akrab Majid Kamil, Ahad, (02/11).
Putra Mbah Mun ini juga mengatakan, pada Jumat malam, 31 Oktober, sejumlah pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya menyerahkan hasil dan salinan pengesahan muktamar dari Kemenkumham kepada Mbah Mun.
"Yang datang itu Lukman Hakim (Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Agama), Ketua (DPW) PPP Surabaya, Romahurmuziy dan Musyaffa (Ketua DPW Jawa Timur ) Mereka ditemui langsung oleh Abah (Mbah Mun)," terang Gus Kamil.
Usai penyerahan itu, Mbah Mun tak mengambil sikap, mendukung atau menolak hasil Muktamar Surabaya.
"Abah itu bapak dari semua kubu. Bahkan, bapak dari kader semua kader PPP. Silahkan menafsirkan sendiri gimana, kalau bapak mempunyai anak dua yang lagi bertikai," beber dia.
Terkait ketidakhadiran Mbah Mun pada Mukmtar Islah di Jakarta, kata Gus Kamil, hal itu murni karena masalah kesehatan. (red/sww)
Putra Mbah Mun ini juga mengatakan, pada Jumat malam, 31 Oktober, sejumlah pengurus PPP hasil Muktamar Surabaya menyerahkan hasil dan salinan pengesahan muktamar dari Kemenkumham kepada Mbah Mun.
"Yang datang itu Lukman Hakim (Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Agama), Ketua (DPW) PPP Surabaya, Romahurmuziy dan Musyaffa (Ketua DPW Jawa Timur ) Mereka ditemui langsung oleh Abah (Mbah Mun)," terang Gus Kamil.
Usai penyerahan itu, Mbah Mun tak mengambil sikap, mendukung atau menolak hasil Muktamar Surabaya.
"Abah itu bapak dari semua kubu. Bahkan, bapak dari kader semua kader PPP. Silahkan menafsirkan sendiri gimana, kalau bapak mempunyai anak dua yang lagi bertikai," beber dia.
Terkait ketidakhadiran Mbah Mun pada Mukmtar Islah di Jakarta, kata Gus Kamil, hal itu murni karena masalah kesehatan. (red/sww)