Berita9 (Jakarta) - Sejawat Sutan Bhatoegana di Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, mengaku prihatin atas penahanan rekannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) petang ini, Senin (02/02).
“Sebagai kawan satu partai jelas saya sangat prihatin. Namun, saya berharap beliau dapat membuka semua apa yang beliau ketahui. Saya juga yakin, beliau pasti tabah dan siap menjalani proses hukum,” kata Gede Pasek Suardika di Jakarta, Senin (02/02).
Menurut Pasek, sebaiknya Sutan membeberkan kejadian-kejadian yang sebenarnya rentetan kejadian terkait perkara yang menjeratnya. "Sutan harus ungkap peristiwa apa saja yang terjadi. Saya mengajak semua rekan-rekan agar memotivasi Sutan menjadi whistleblower sehingga ia akan beberkan semua," ujar Pasek.
Saat masih sama-sama di parlemen, kata Pasek, Sutan banyak cerita terkait perkara tersebut. Saat Sutan masih menjabat sebagai Ketua Komisi VII, dia cerita ada banyak sekali tawaran-tawaran dalam jumlah besar, namun berulang kali ditolak oleh Sutan.
Pasek menilai, perkara yang menjerat Sutan saat ini diyakini sebagai akibat dari kekecewaan terhadap penolakan yang berulang kali dilakukan mantan Sekretaris Fraksi Demokrat itu.
“Dia pernah cerita kalau dia itu sebenarnya sedang menyelamatkan uang negara yang sangat besar, tapi sekarang malah terseret perkara yang uangnya jauh lebih kecil. Lebih baik memang dibuka saja. Kalau dia buka, bisa geger," kata Pasek tanpa menjelaskan lebih lanjut peristiwa geger apa yang ia maksud.
KPK menetapkan Sutan sebagai tersangka lantaran diduga menerima hadiah atau janji yang berkaitan dengan pembahasan APBN Perubahan Kementerian ESDM era Jero Wacik di Komisi VII DPR yang dipimpinnya.
Kasus itu terkuak atas pengembangan perkara suap yang menjerat bekas Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Dalam amar putusan terhadap Rudi, majelis hakim menyebut Rudi pernah menyerahkan US$ 200 ribu kepada Sutan. Uang itu bagian dari suap yang diberikan Komisaris Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan Tanjaya kepada Rudi.
