Berita9 - Sebagai persiapan atas dua cara yang mungkin bagi kaum muslimin ini ada kewajiban lebih lanjut. Mereka dilarang mengambil orang Yahudi sebagai teman mereka karena mereka adalah musuh. Juga karena posisi intelektual dan spiritual mereka adalah kufur.
Jika kita menutup-nutupi mereka yang akan melakukan apa saja guna menghentikan orang Muslim yang beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW, mereka itu secara nyata adalah musuh kita.
Sesungguhnya, Allah telah memperingatkan kita bahwa mereka tidak akan puas hingga mereka menjadikan kita mengikuti gaya hidup mereka, yang kufur, menipu dan munafik.
Dengan demikian, ada perbedaan penting antara kaum Muslim dan kafir.
Ini bukan soal moral atau psikologis, melainkan sosial dan politik. Tidak sedikit saudara-saudara kita sesama Muslim diperbudak, dipermalukan, diejek, dan dibantai oleh orang-orang yang tanpa keadilan dan tanpa hukum.
Hukum diciptakan manusia sendiri (humanisme Barat), yang telah kita lihat hasilnya, sebagai kebalikan dari klaim mereka. Mereka mengklaim persaudaraan tapi mereka melakukan genosida.
Mereka mengklaim kebebasan tapi memperbudak jutaan orang dalam penjara dan kamp konsentrasi. Mereka mengklaim kesetaraan namun menempatkan kekayaan dunia di tangan beberapa ratus orang saja dan memastikan jutaan orang dalam kemiskinan dan kelaparan.
Mereka menyebutnya dengan toleransi, yang sebenarnya bentuk nyata deklarasi intoleransi mereka terhadap kita. Doktrin mereka tentang toleransi adalah intoleransi.
Setiap hukum , setiap perkembangan, kemajuan, moralitas, dan evolusi yang mereka klaim terbukti dan berguna, tetapi hasilnya jauh dari kenyataan. Dengan memeluk nihilisme sebagai satu-satunya metode yang memungkinkan pencurian abadi melalui riba yang mereka terapkan pada orang lain, harus dilihat bahwa masyarakat kafir membelokan kita pada kehancuran. Kita tidak boleh biarkan hal ini, karena perintah kita datang hanya dari Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. (red/hwi)
Penulis
Shaykh Dr Abdalqadir as Sufi
Mereka menyebutnya dengan toleransi, yang sebenarnya bentuk nyata deklarasi intoleransi mereka terhadap kita. Doktrin mereka tentang toleransi adalah intoleransi.
Setiap hukum , setiap perkembangan, kemajuan, moralitas, dan evolusi yang mereka klaim terbukti dan berguna, tetapi hasilnya jauh dari kenyataan. Dengan memeluk nihilisme sebagai satu-satunya metode yang memungkinkan pencurian abadi melalui riba yang mereka terapkan pada orang lain, harus dilihat bahwa masyarakat kafir membelokan kita pada kehancuran. Kita tidak boleh biarkan hal ini, karena perintah kita datang hanya dari Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. (red/hwi)
Penulis
Shaykh Dr Abdalqadir as Sufi
diterjemahkan oleh Zaim Saidi