Berita9 - Banyaknya negara yang terlibat dalam pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Kepulauan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan, dianggap Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi sebagai bentuk solidaritas global antar negara.
Setidaknya ada enam negara yang mengirimkan investigatornya ke Indonesia. Keenam negara itu adalah negara yang dinyatakan terkait dengan peristiwa tragis yang terjadi pada Desember 2014 lalu.
Kategori negara yang berhak terlibat dalam misi resceu pesawat AirAsia QZ 8501 adalah pertama negara produsen pesawat tersebut dan kedua negara asal korban.
"Perancis sebagai produsen dari pesawat Airbus yang digunakan AirAsia dan negara-negara lainnya adalah negara asal korban," katanya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam misi pencarian pesawat naas itu, setidaknya ada tujuh warga negara asing yang berasal dari Korea Selatan tiga penumpang, Malyasia, Singapura dan Inggris masing-masing satu penumpang serta seorang kru yakni co pilot asal Perancis.
Menurut Tatang, pengiriman investigator itu sesuai dengan aturan dari International Civil Aviaton Organization, organisasi yang membawahi penerbangan sipil sedunia. Selain persoalan pengiriman investigator, negara-negara yang disebutkannya tadi bakal menerima factual report yang dibuat oleh Tim KNKT. "Begitu pula dengan laporan resmi KNKT, hanya mereka yang bisa memperoleh," katanya. (red/tim)
