Berita9 - Pasukan TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Badan SAR Nasional dalam proses penerbangan Hercules pada misi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 memiliki jiwa kepahlawanan. Operasi kali ini dinilai tidak biasa.
Hadi menyebut predikat itu setidaknya karena dua alasan. "Pertama, Hercules terbang rendah, yaitu sekitar 500 feet dengan kecepatan tinggi. Biasanya Hercules itu terbang 1.000-5.000 feet," papar Hadi.
Dengan terbang rendah dan kecepatan tinggi, menurut Hadi, daya pandang pilot akan susah membedakan antara warna langit dan laut. "Kalau mereka lengah sedikit saja, pesawat bisa jatuh," ucapnya.
Hadi membeberkan bahwa inilah kendala utama yang dihadapi oleh para awak Hercules. "Ya, itu dia vertigo paling bahaya. Makanya mereka tidak boleh selalu fokus di satu titik terus. Harus sesekali lihat sekitar," tukas Hadi.
Dengan risiko yang besar seperti itu, mereka mau melakukannya demi negara. Esok, Rabu (31/12) Hadi memastikan bahwa TNI AU akan tetap membantu proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501. (red/tim liputan jkt)