Ketua DMI DKI Jakarta KH Syamsuddin |
Berita9 - Guna memberikan pengetahuan yang lebih dan mengelola managament masjid yang profesional, Dewan Masjid Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggelar Pelatihan dan Seminar Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid yang diikuti oleh 135 Khatib dan pengurus Masjid se Propinsi DKI Jakarta di Cipayung, Puncak, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut untuk mematahkan paradigma bahwa selama ini masjid hanya digunakan untuk ibadah semata. Padahal masjid juga memiliki tanggung jawab dan peran yang besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, minimal terhadap lingkungan sekitar masjid itu sendiri.
"DMI memiliki peran yang sangat penting untuk mengkoordinasikan kepada pengurus, agar masjid bisa menjadi kegiatan ekonomi berbasis keummatan," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, KH Syamsuddin, di Jakarta, Senin (17/11).
Menurut Kyai Syamsuddin, DMI memiliki tanggungjawab supaya masjid meningkatkan pelayanan kepada ummat. Platform kerja yang ditetapkan, kata Kyai Syamsuddin, bagaimana masjid digunakan untuk meningkatkan ketrampilan umat dalam berwirausaha, outputnya adalah masjid mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat disekitarnya.
Kyai Syamsuddin menjelaskan, kedepan selain pemberdayaan ekonomi kerakyatan berbasis masjid, nantinya fungsi masjid akan ditingkatkan, seperti menjadi pusat mengatasi masalah sosial kemasyarakatan, misalnya, membantu korban musibah banjir dan kebakaran. Khusus sebagai tempat penampungan pengungsi yang terkena musibah, fungsi masjid nantinya tidak hanya sebatas sebagai penyedia tempat, tapi juga menjadi area pemenuhan kebutuhan korban bencana.
"Kami berupaya untuk membentuk tim khusus siaga bencana di tiap masjid," tutur Kyai Syamsuddin.
Program-program kerja yang sedang dilakukan DMI DKI Jakarta, lanjut Kyai Syamsuddin, adalah memotivator pengurus masjid menjadi garda terdepan pelayanan kepada ummat. DMI DKI Jakarta berusaha terjadi perubahan pola pikir bahwa Masjid juga bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat.
“Selama ini, masjid itu dikesankan hanya meminta, namun dengan pelatihan kewirausahaan, ke depannya masjid bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat. Biar bagaimanapun, tangan di atas lebih baik dibandingkan tangan di bawah,"ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DMI DKI Jakarta Ust. Ma'mun Al Ayyubi menjelaskan, saat ini ada 3.148 masjid se DKI Jakarta yang bernaung dibawah koordinasi DMI DKI Jakarta. Kedepannya, kata Ust. Ma'mun, DMI akan mengusulkan kepada pemerintah untuk mengeluarkan nomor registrasi masjid, sehingga memudahkan DMI DKI Jakarta memberikan kontribusi pemikiran tentang managament masjid yang baik dan benar. (red/sw)