Kartu Sakti alat kelabui masyarakat demi kenaikan BBM

Kartu sakti Jokowi saat masa kampanye

Berita9 - Peluncuran tiga kartu sakti Jokowi, kartu indonesia sehat (KIS), kartu indonesia pintar (KIP) dan kartu keluarga sejahtera (KKS) dinilai hanya sebagai sebuah projek pengelabuan masyarakat supaya menerima kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan berimbas pada naiknya harga seluruh komoditas. (baca : DPR pertanyakan transparansi dan penanggung jawab tiga "Kartu Sakti" )

"Masyarakat kita cerdas-cerdas sekarang, makanya saya tidak yakin program Jokowi berhasil," kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Satya Wira Yudha dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu, (8/11).

Menurut Satya, distribusi kartu-kartu ini berpotensi menimbulkan konflik baru. Persoalan lainnya adalah seberapa tepat kartu sakti Jokowi itu tepat sasaran. Sebabnya, belum tentu masyarakat yang lemah, yang perlu dibantu, menerima kartu ini. (baca : "Kartu Sakti" Jokowi tidak berpengaruh di Aceh )

Masalah lain yang timbul dalam pendanaan, tak sedikit yang mengecam keberadaan kartu-kartu ini karena dana untuk membiayai program tersebut tidak memiliki payung hukum jelas, dan dianggap melanggar undang-undang.

Kebijakan Jokowi juga mendapat kecaman dari pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, karena program tersebut tidak ada dalam mata APBN. (baca : Ini nasehat Yusril untuk Presiden Jokowi )