Berita9 - Anggota Dewan Kota Anbar Faleh al-Issawi mengatakan, kelompok ekstremis Negara Islam (IS) alias ISIS telah membantai 50 pria dan wanita warga Provinsi Anbar, Irak, dengan menembak mati mereka.
Hal yang sama diutarakan seorang pejabat di Provinsi Anbar yang membenarkan adanya aksi pembunuhan massal tersebut. Dengan alasan keselamatan, pejabat itu menolak disebutkan jati dirinya karena mengaku tidak berwenang berbicara kepada wartawan.
Pada Kamis lalu, pemerintah setempat menemukan jenazah 48 kaum Suni yang tewas dibunuh kelompok IS di Anbar.
Dalam eksekusi tersebut, seluruh warga disuruh berjajar setelah itu, para ekstrimis ISIS mulai memuntahkan peluru dari senapannya. Tragedi penembakan itu dilakukan Jumat sore di desa Ras al-Maa, sebelah utara Ramadi, ibukota Provinsi Anbar.
Al-Issawi menduga, pembunuhan itu dilakukan militan IS sebagai meredam aksi balas dendam warga suku Al Bu Nimr yang kabur saat militan ISIS merebut dan menguasau Anbar.
"Pembunuhan massal seperti ini berlangsung hampir tiap hari di wilayah yang dikuasai kelompok IS. Mereka akan melakukannya lagi, kecuali kelompok teroris ini dihabisi,” ujar al-Issawi seperti dikutip dari The Associated Press.
Data Tim Misi PBB di Baghdad menyebutkan, selama bulan Oktober sebanyak 1.273 warga Irak terbunuh dalam aksi kekerasan yang dilakukan ISIS
