Berita9 - Apartmen Aryaduta Jakarta menjadi saksi bisu kelakuan bejat Kabid Pelaksanaan II Satrio Sugeng Prayitno dan Kasatker Wilayah II Suparman. Keduanya adalah oknum pejabat di Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wil II Kalimantan Barat yang menginduk pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wil VII Kalimantan.
Keduanya tertangkap basah sedang pesta narkoba dan minuman keras pada Jum'at (23/01),tak hanya itu, keduanya ditemani wanita-wanita muda nan seksi yang diduga sebagai wanita panggilan. Mereka berdua melakukan pesta hingga pagi hari, saking asyiknya mabok miras dan narkoba, Satrio dan Suparman hilang kesadaran.
Akibatnya fatal, keduanya tak sadarkan diri telah dalam keadaan nyaris bugil di dalam diskotik itu. Yang tersisa dibadannya hanya celana dalam. Selain pesta miras dan narkoba, disinyalir keduanya melangsungkan pesta seks.Kondisi tidak sadar keduanya memaksa petugas keamanan setempat menggontong keluar diskotik. Padahal, seharusnya petugas keamanan itu melaporkan ke pihak kepolisian setempat karena Satrio memiliki beberapa gram sabu-sabu sisa pesta.
Kelakuan keduanya bukanlah hal pertama yang mereka lakukan, sebelumnya saat menunggu kedatangan Menteri Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mereka bersama Kasatker Wil 3 Tirta Nadis, Suherman, berikut 7 cukong, melangsungkan pesta amoy plus miras dan narkoba. Hanya saja, lokasi semula di Hotel Aston Pontianak bergeser ke hotel lainnya karena sudah terendus oleh tim investigasi kami.
Lucunya, kondisi Suparman saat ini sebenarnya sudah tidak memiliki harta dan uang sama sekali. Pasalnya, seluruh harta dan keuangan Suparman sudah diambil alih oleh istrinya. Mulai buku tabungan, beberapa kartu anjungan tunai mandiri (ATM) sudah diambil alih istrinya.
Bahkan, istrinya sudah mengancam Suparman akan melaporkan ke Dirjen Bina Marga terkait kelakuan Suparman yang sering mabuk, konsumsi narkoba, main perempuan muda, memelihara wanita yang tidak sah dan sering melakukan tindakan kasar terhadap anggota keluarga. Nah, dari mana Suparman mendapatkan uang untuk pesta narkoba, miras dan pesta seks di Aryaduta pada Jum'at (23/01) lalu.
Menemukan jawabannya sangat mudah. Bersama Satrio, dia berkoar-koar ke para cukong yang diakalinya, bahwa mereka telah menjadi pahlawan karena sudah membungkam Berita9. Hal itu tentu terkait dengan dana. Simpelnya, mereka berdua menjadikan momentum pemberangusan Berita9 sebagai ajang morotin uang tujuh orang cukong. (red/tim investigasi)
