Breaking News :

Dirjen Bina Marga : Kelebihan Tonase Penyebab Kerusakan Jalan Nasional


Berita9 -  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat ini sedang bersiap-siap menambah panjang jalan dan melakukan peningkatkan struktural, pelebaran atau penguatan struktur jalan, serta pemeliharaan di ruas-ruas jalan nasional. Seperti jalan lintas Sumatera dari 4 meter menjadi 6 meter.

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Djoko Murjanto, mengatakan, pemeliharaan itu sangatlah penting untuk mempertahankan kondisi jalan menjadi mantap, sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya pada saat jalan tersebut selesai dibangun dan dioperasikan, sampai dengan tercapainya umur rencana yang telah ditentukan. 

“Kami lakukan pemeliharaan rutin tepat waktu, untuk memperpanjang umur perkerasan jalan. Setiap perkerasan jalan yang diberikan pemeliharaan, potensi kerusakan menjadi lebih sedikit & kualitas perjalanan menjadi lebih baik.” kata Djoko saat ditemui Berita9 di Jakarta, Senin (24/11).

Dasar peraturan yang digunakan dalam Pemeliharaan jalan antaralain, PP 34 tahun 2006 Tentang Jalan, Permen PU Nomor 13/PRT/M/2011, Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.

Menurut Djoko, voltase kendaraan yang lewat disatu jalan, baik itu jalan provinsi atau jalan nasional, sulit dikendalikan. Akibatnya, beban lalu lintas yang berlebih (overloading) yang kerap ditemui di lintas utama Pantura dan Jalur lintas timur Sumatera (Jalintim).

Ia mencontohkan, berdasarkan ketentuan, jalur Pantura dan Jalintim yang masuk jalan kelas I, voltase kendaraan yang dipekenankan maksimal 10 ton. Muatan sumbu terberat (MST) adalah muatan maksimum yang diijinkan untuk satu sumbu kendaraan. Faktanya, banyak kendaraan angkutan yang volatsenya melebihi MST. 

"MST ini banyak dilanggar, tidak aneh kalau banyak jalan yang mengalami kerusakan jalan yang lebih besar," ujar Djoko.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi penguatan  sistem konektivitas secara global, antara lain meningkatkan kelancaran arus barang, jasa, dan informasi, menurunkan biaya logistic, mengurangi ekonomi biaya tinggi, mewujudkan akses yang merata di seluruh wilayah, dan mewujudkan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. (red/hwi)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9