Berita9 - Seorang warga
Gedongan, Kasongan, Kabupaten Bantul, DIY, Ervani Emihandayani (29) diseret ke meja hijau akibat tulisan di laman facebook, yang dipandang
menghina orang. Bahkan Ervani kini sudah ditahan di rumah tahanan Lapas Wirogunan, Kota Yogyakarta.
Menurut Alfa Janto, suami Ervani, kejadian berawal ketika istrinya, yang bekerja sebagai security di toko Jolie Jogja Jewellery, menolak untuk dimutasi oleh pimpinan ke Cirebon. Sebab, di perjanjian, tidak ada perihal mutasi pegawai. Jika tidak bersedia dimutasi maka harus mengundurkan diri.
"Kejadian itu saya ceritakan kepada istri saya. Mengetahui hal tersebut istri saya syok," katanya saat di berada di kantor LBH Yogyakarta untuk meminta bantuan hukum, Jumat 31 Oktober 2014.
Dalam kondisi yang syok, kata Janto, pada 30 Mei 2014 istrinya curhat di grup Facebook "Jolie Jewellery" atas kejadian yang menimpa suaminya.
"Curhat dalam grup facebook tersebut isinya, 'Iya sih Pak Har baik, yang nggak baik itu yang namanya Ayas dan Spv lainnya. Kami rasa dia nggak pantas dijadikan pimpinan Jolie Jogja Jewellery. Banyak yang lebay dan masih labil seperti anak kecil!'"
Pada 9 Juni 2014, Ayas, yang disebut dalam status itu, melaporkan Ervani ke polisi.
"Pada 9 Juli istri saya dipanggil polisi untuk di mintai keterangan. Hari itu juga polisi langsung menetapkan istri saya sebagai tersangka," bebernya.
Janto mengaku saat itu tidak mengetahui istrinya curhat di facebook dan akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian sehingga ditahan.
"Istri saya hanya ingin curhat dan tidak punya maksud untuk menghina orang lain," terang dia.
Bagi penyidik, Ervani melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 dengan tuduhan pencemaran nama baik. Dia pun menjadi tahanan sementara di Rumah Tahanan Wirogunan.
"Atas kejadian tersebut saya memutuskan mendatangi kantor LBH Yogyakarta untuk minta bantuan hukum atas perkara yang menimpa istri saya," kata Janto. (red/viva)
Menurut Alfa Janto, suami Ervani, kejadian berawal ketika istrinya, yang bekerja sebagai security di toko Jolie Jogja Jewellery, menolak untuk dimutasi oleh pimpinan ke Cirebon. Sebab, di perjanjian, tidak ada perihal mutasi pegawai. Jika tidak bersedia dimutasi maka harus mengundurkan diri.
"Kejadian itu saya ceritakan kepada istri saya. Mengetahui hal tersebut istri saya syok," katanya saat di berada di kantor LBH Yogyakarta untuk meminta bantuan hukum, Jumat 31 Oktober 2014.
Dalam kondisi yang syok, kata Janto, pada 30 Mei 2014 istrinya curhat di grup Facebook "Jolie Jewellery" atas kejadian yang menimpa suaminya.
"Curhat dalam grup facebook tersebut isinya, 'Iya sih Pak Har baik, yang nggak baik itu yang namanya Ayas dan Spv lainnya. Kami rasa dia nggak pantas dijadikan pimpinan Jolie Jogja Jewellery. Banyak yang lebay dan masih labil seperti anak kecil!'"
Pada 9 Juni 2014, Ayas, yang disebut dalam status itu, melaporkan Ervani ke polisi.
"Pada 9 Juli istri saya dipanggil polisi untuk di mintai keterangan. Hari itu juga polisi langsung menetapkan istri saya sebagai tersangka," bebernya.
Janto mengaku saat itu tidak mengetahui istrinya curhat di facebook dan akhirnya berurusan dengan aparat kepolisian sehingga ditahan.
"Istri saya hanya ingin curhat dan tidak punya maksud untuk menghina orang lain," terang dia.
Bagi penyidik, Ervani melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 dengan tuduhan pencemaran nama baik. Dia pun menjadi tahanan sementara di Rumah Tahanan Wirogunan.
"Atas kejadian tersebut saya memutuskan mendatangi kantor LBH Yogyakarta untuk minta bantuan hukum atas perkara yang menimpa istri saya," kata Janto. (red/viva)
