Breaking News :

Kualitas Dosen Indonesia Masih Rendah

Berita9 (Makassar) – Kualitas dosen di Indonesia, masih jauh dari harapan yang sebenarnya. Berbagai program pengembangan profesionalisme dosen sebagai upaya peningkatan kualitas perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, belum menampakkan hasil yang memuaskan.

“Ada beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta yang masuk dalam daftar perguruan tinggi terbaik di dunia, tapi urutannya masih sangat jauh dari kata ideal,” ujar dosen Program Pascasarjana Universitas Satria Makassar, Abdullah Rachim, di Makassar, Sulawesi Selatan Selasa (03/02).

Dijelaskan Rachim, dari data Litbang Kemendiknas, jumlah dosen di seluruh Indonesia ada 240 ribu orang, namun hanya 15 persen saja yang bergelar doktor. Jika dibandingkan perguruan tinggi di Malaysia, Singapura dan Philipina, dosen yang telah bergelar doktor mencapai 60 persen lebih.

“Data Ini telah menunjukkan dosen perguruan tinggi di Indonesia untuk tingkat ASEAN saja masih jauh ketinggalan, belum lagi jika disandingkan negara maju Amerika misalnya. Padahal pengembangan profesionalisme dosen sudah dimulai sejak pertengahan tahun 60-an, namun sampai saat ini hasil belum maksimal,”tandas magister komunikasi PPs-UNHAS ini

Rachim menjelaskan, tiga hal yang dianggap sebagai penyebab pengembangan profesionalisme dosen selama ini mandek. Pertama, minat membaca dan melakukan riset ilmiah di bidang keilmuannya menurun. Mereka sudah merasa puas dengan gelar Doktor atau Ph.D, dan mereka sudah tidak sibuk lagi dengan kegiatan penelitian ilmiah yang telah menjadi tugas pokok mereka.

Kedua, tidak sedikit dosen beranggapan bahwa tugas utamanya sekedar menyampaikan pengetahuan atau menugaskan penelitian ilmiah kepada para mahasiswa. Mereka tidak dirinya itu seorang pendidik, dimana di pundak mereka telah memikul tanggungjawab yang begitu besar dalam mendidik mahasiswa, baik dari sisi keilmuan, mental, cara berpikir, cara berperilaku dan sebagainnya.

“Yang ketiga adalah, banyak dosen menghindarkan diri dari tugas utamanya sebagai pendidik,” tegasnya.

Setidaknya ada 4 solusi yang ditawarkan kandidat Doktor Sosiologi Politik Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar ini agar keluar dari ketertinggalan yang dialami dosen saat ini, Pertama, seorang dosen harus mempunyai kompetensi pedagogis atau punya kemampuan dalam mengelola pembelajaran. Kedua, seorang dosen harus memiliki kompetensi kepribadian atau standar kewibawaan, kedewasaan dan keteladanan.

Ketiga seorang dosen harus memiliki kompetensi professional atau kemampuan untuk menguasai content dan metodologi pembelajaran. Serta komptensi yang keempat adalah, kompetensi sosial.

“Seorang dosen harus bisa melakukan komunikasi sosial, baik itu dengan mahasiswa maupun dengan masyarakat luas,” ujarnya. (red/bhm/sinaga/irham/yahya)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9