Berita9 (Kuala Lumpur) – Perusahaan elektronik Robovac di Malaysia membuat berulah dengan membuat iklan yang melecehkan Indonesia, khususnya tenaga kerja Indonesia (TKI).Dalam iklan standing banner tersebut, perusahaan itu membuat kalimat supaya masyarakat Malaysia memecat pembantu mereka yang berasal dari Indonesia dan menggantinya dengan robot pembersih rumah buatan mereka.
“Iklan itu pasti mempunyai pengaruh ke masyarakat Indonesia karena itu sebuah pelecehan dan penghinaan yang memalukan,” ujar pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah di Jakarta, Rabu (04/02).
Menurut Reza, Pemerintah Malaysia sangat ceroboh dengan iklan tersebut karena tidak melakukan sensor yang ketat. Mengingat distribusi iklan itu tidak bersifat nasional tetapi internasional. Reza menuding, pembuat iklan tidak memikirkan etika kenegaraan.
Namun, ia meminta masyarakat tidak terpancing emosi mengingat Pemerintah Malaysia sudah bertindak cepat dengan menarik iklan tersebut dari pasaran. Ia menilai saat ini konsentrasi massa sedang terfokus pada kisruh KPK-Kapolri.
"Pembuat iklan hanya berpikir bagaimana produknya laku, tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya yang sangat gegabah itu," ujarnya.
Reza meminta agar Pemerintah Malaysia meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan ketegangan antar Negara gara-gara sebuah ilan. Ia memprediksi, jika Pemerintah Malaysia tidak mengetatkan sensor, maka kejadian ini kemungkinan besar akan terjadi lagi. Namun, Reza juga memuji sigapnya Pemerintah Malaysia yang langsung menarik iklan itu.
Perihal pemanggilan Dubes Malaysia oleh Kementerian Luar Negeri RI, bagi Reza hal itu sebenarnya tidak diperlukan. Pasalnya, Pemerintah Malaysia bersikap cepat dengan menarik iklan yang controversial itu. (red/huda/ahmad/dodi)
Laporan Koresponden Malaysia
Dody Kusmayadi
