Berita9 - Pelaku tabrakan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/01) dini hari, Christoper (22 tahun), ternyata tidak dari awal mengemudi mobil. Christoper awalnya penumpang mobil tersebut.
Demikian keterangn Sandi, sopir yang awalnya mengemudi mobil tersebut. Ditemui usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolres Jakarta Selatan, Sandi menuturkan kejadian itu.
Awalnya di dalam mobil terdapat tiga orang, yakni Sandi (sopir), Ali (pemilik mobil) dan Christoper yang duduk di bangku tengah. Saat tiba di Kebayoran Lama, Ali turun lebih dulu dan memerintahkan Sandi untuk mengantar pulang Christoper kerumahnya. Saat tiba di Gandaria City, ponsel Sandi berbunyi.
"Pas saya mau angkat telepon, tiba-tiba dia (pelaku Christoper) merampas hape saya. Refleks saya rem tangan," jelas Sandi wartawan di Mapolres Jakarta Jakarta Selatan Rabu (21/01) dini hari.
Hanphone Sandi lalu dibuang Christoper, secara naluriah Sandi ke luar mobil. Saat Sandi mengambil ponsel di luar mobil, saat itulah Christoper berpindah ke kursi pengemudi dan membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi. "Saya langsung cari hape saya. Terus nelpon (menghubungi Ali), kasih tahu, mobil dibawa kabur," ujar Sandi.
Dari situlah kecelakaan maut terjadi. Sekira jarak 20 meter dari lokasi dia diturunkan, Sandi melihat percikan api di kejauhan. Itulah TKP pertama kejadian nahas kecelakaan.
"Saya langsung ke sana. Tapi begitu saya mendekat, mobil sudah melesat lagi. Saya lihat ada orang tabrakan," ujar Sandi, "Saya juga hampir digebukin massa. Tapi saya bilang, nenangin, bagaimana bisa saya pelakunya, kan saya tidak di mobil."
Belum diketahui apa motif Christoper membawa lari mobil. Hingga kini, Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan kronologi kejadian. (red/bhm/wan)
"Saya langsung ke sana. Tapi begitu saya mendekat, mobil sudah melesat lagi. Saya lihat ada orang tabrakan," ujar Sandi, "Saya juga hampir digebukin massa. Tapi saya bilang, nenangin, bagaimana bisa saya pelakunya, kan saya tidak di mobil."
Belum diketahui apa motif Christoper membawa lari mobil. Hingga kini, Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan kronologi kejadian. (red/bhm/wan)