Breaking News :

PPK dan Pemborong Saling Lempar Tanggung Jawab (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalbar Bagian 5)


Berita9 - Tim redaksi Berita9 yang ada di Pontianak mencoba menghubungi salah seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Muslim. Dari keterangan yang didapat, kami mencoba menghubungi atasan Muslim yang berinisial SPN yang diduga menjadi salah satu oknum di Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kalimantan. Namun sayang, telpon kami tidak mendapat respon.
(berita terkait : Praktek (Diduga) Pungli di BBPJN Kalbar (Bagian 1)


Menurut Muslim, saat ini dia sedang menangani projek Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalbar, pada paket peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Sanggau – Sekadau I. Pemborongnya PT. Citra Baja Bahari (CBB) pimpinan Edy Lukito. Diketahui, PT. CBB berkaitan dengan salah seorang anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimantan Barat yang berasal dari salah satu partai di Koalisi Indonesia Hebat. PT.CBB sendiri berkantor di Jakarta.(berita terkait : Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalbar (Bagian 2)

PT.CBB sendiri dalam pekerjaan projek Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Kalbar, pada paket peningkatan Struktur Jalan Batas Kota Sanggau – Sekadau I, telah beberapa kali mendapat semprotan dari Muslim, karena pekerjaan yang dilakukannya tidak sesuai dengan standart yang sudah ditentukan pemerintah.
(berita terkait : Abraham Samad : KPK Dapat Momentum Bongkar Korupsi di Kalimantan)

Perlakuan berbeda dilakukan oknum BBPJN terhadap salah satu perusahaan yang sudah memodali awal sebuah projek, karena keterlambatan disebabkan kesalahan dari BBPJN, langsung diputus kontrak. Sedangkan PT.CBB yang sudah mendapat protes dari banyak pihak karena pekerjaannya dinilai buruk, hanya mendapat teguran.
(berita terkait : ICW Desak KPK Segera Tangkap Pejabat di Kalbar (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalbar Bagian 4)
 
Namun, pimpinan PT. CBB, Edy Lukito membantah kabar bahwa pihaknya mengabaikan perintah dan koreksi dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Muslim. Malah sebaliknya, CBB menuduh banyaknya pungli yang dilakukan oknum pejabat Sudin PU Kalimantan Barat, selama CBB mengerjakan projek itu. (baca juga : Ruas Jalan Baru Dibangun, Banyak yang Rusak )
 
Sebelumnya diketahu, projek pengerjaan yang dibiayai APBN murni sebesar Rp 25.775 milyar terkesan kejar tayang dan tidak mengindahkan beberapa prosedur tetap pemerintah. Misalnya, pemasangan rambu-rambu tanda ada pekerjaan, kualitas aspal yang terlihat tidak sempurna. Pasalnya, diruas jalan tersebut banyak jalan yang rusak padahal baru selesai dibangun. Hal itu mengindikasikan bahwa pengerjaan yang dilakukan PT. CBB tidak maksimal. (berita terkait :KPK : Pejabat di Pulau Kalimantan Serakah ) (tim)

Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9