Breaking News :

Manfaatkan Berita9, Oknum Wartawan Peralat Pejabat BBPJN (Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalimantan Bag 11)


Berita9 - Pernyataan Pemimpin Redaksi Koran Riau, Edi A‎hmad RM bahwa dirinya pernah diberi uang sebesar Rp. 200 juta dari terdakwa Gulat Manurung untuk membendung pemberitaan pelecehan seksual yang dilakukan Gubernur Riau non aktif, Annas Maamun, mengindikasikan banyak wartawan yang selama ini berprofesi sevagai calo kasus.
(berita terkait : Praktek (Diduga) Pungli di BBPJN Kalbar (Bagian 1))

Hal ini dialami oleh tim redaksi Berita9 yang saat ini sedang menjadi bahan pergunjingan di Kalimantan Barat. Pasalnya, tim investigasi Berita9 membongkar kasus permainan pengaturan proyek yang dilakukan oknum pejabat Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Kalimantan khususnya BBPJN Wilayah Kalimantan Barat.
(berita terkait : Menyingkap Mafia Proyek BBPJN Kalbar (Bagian 2))

Pemberitaan yang mendapat perhatian nasional itu ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum wartawan yang mengaku mampu membuat diam redaksi Berita9. Mereka para oknum itu menjadikan para pejabat yang disebut Berita9 sebagai ajungan tunai mandiri (ATM) pribadi.
(berita terkait :Abraham Samad : KPK Dapat Momentum Bongkar Korupsi di Kalimantan Bagian 3)

Terakhir didapat kabar, lima orang oknum wartawan bertemu dengan terduga mafia proyek Suparman dan Satrio disebuah restoran di Pontianak. Dari sumber terpercaya kami, mereka mengaku kepada Suparman dan Satrio mampu membungkam Berita9. Parahnya, para oknum wartawan itu mengatakan, bahwa Berita9 berada dibawah "kekuasaan" mereka. 
(berita terkait : Mengutus Kabid Pelaksana, Diduga Untuk Menghilangkan Barbuk)

Dengan nada arogan, kata si sumber, mereka mengatakan, bahwa Pemimpin Redaksi Berita9 sering ke Pontianak dan menginap dirumah salah satu oknum wartawan itu. Selain menginap, kata si oknum wartawan ke Suparman dan Satrio, Pemimpin Redaksi Berita9 adalah orang yang mudah mereka atur. 
(berita terkait : Awas, Berkeliaran Oknum Wartawan Palsu Berita9.net di Kalbar)

Semua cerita bualan itu mereka sampaikan hanya demi mendapatkan dana yang jumlahnya tidak seberapa. Bahkan mereka para oknum wartawan itu menjanjikan kepada para oknum pejabat BBPJN Kalbar itu, Berita9 akan hilang dalam waktu dekat. 
(berita terkait : KPK : Pemberitaan Kasus Korupsi Jangan Dibatasi)

Reaksi Redaksi
Mendengar kisah dari sumber terpercaya kami, tim redaksi langsung bereaksi dengan mengutus Tim Pengacara Berita9 terbang ke Pontianak pada Rabu (24/12). Rencana, tim pengacara akan melaporkan hal tersebut ke Kepolisian Daerah Kalimantan Barat guna dilakukan proses hukum selanjutnya.

"kami tidak main-main dengan ini, hukum akan kami tegakkan tidak perduli siapa lawan kita," kata Ketua Tim Penasehat Hukum Berita9, Ahmad Rivai, SH. MH. LLM.  (tim)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9