Berita9 - Media asing seantreo jagat menyoroti langkah tegas Indonesia menghancurkan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia, Jum'at (5/12) lalu. Tiga kapal asing milik Vietnam dihancurkan armada tempur TNI AL di Perairan Anambas, Kepulauan Riau.
(berita terkait : TNI AL Lakukan Penenggelaman Kapal Asing )
Ada dua media asing yang memberikan porsi besar dalam pemberitaannya. Keduanya adalah, Channel News Asia dan Wall Street Journal.
(berita terkait : JK : Kapal Pencuri Ikan Ditenggelamkan, Tidak Melanggar Hukum)
Media Singapura, Channel News Asia, menulis berita dengan judul "Indonesia Tenggelamkan Kapal Vietnam untuk Hentikan Penangkapan Ikan Ilegal" menyoroti perintah Presiden Joko Widodo untuk menenggelamkan kapal asing bukan sekedar gertak sambal.
(berita terkait : Menko Polhukam : Presiden Jokowi Bukan Angkuh Tapi Tegas)
TNI Angkatan Laut, tulis CNA, bersama badan pemerintah
yang lain menenggelamkan tiga kapal di sebuah pulau terpencil, Anambas,
yang terletak antara Kalimantan dengan Malaysia. CNA memperoleh informasi tersebut dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir.
CNA turut menyoroti cara eksekusi terhadap ketiga kapal
itu. TNI AL memasang alat peledak di sekeliling badan kapal sebelum dua
kapal pemerintah menembak ketiga kapal Vietnam itu dari kejauhan.
(berita terkait : Indonesia Minta Malaysia Jangan Sombong)
"Sementara, 33 orang telah ditangkap dan 3 ton ikan disita dari
tiga kapal tersebut yang ditahan otoritas berwenang pada bulan lalu.
Gambar di televisi menunjukkan asap tebal membumbung tinggi ke udara
sebelum kapal-kapal itu tenggelam," tulis CNA.
Alasan penangkapan nelayan asing itu, tulis CNA, karena
mereka turut bertanggung jawab terhadap kerusakan parah lingkungan bawah
laut akibat penggunaaan alat peledak dan sianida. Melalui tindakan
tegas itu, Jokowi berharap bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia melalui sektor perikanan.
Hubungan Diplomatik
Kebijakan tegas Jokowi itu ditanggapi kritik oleh pihak oposisi. Harian Amerika Serikat, WSJ,
yang menyoroti soal kritik itu, memberikan porsi pemberitaan dengan
judul "Tenggelamkan Atau Berenang: Indonesia Hancurkan Tiga Kapal
Nelayan Ilegal"
(berita terkait : Instruksi Jokowi Bukan Hal Baru)
Menurut kelompok oposisi, tindakan tegas Jokowi justru bisa
membahayakan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara tetangga.
Namun, WSJ yang mengutip pernyataan Manahan, menepis anggapan tersebut. (red/vv)