Breaking News :

TNI incar kaum ekstrimis dan separatis


Berita9 - Dalam pertemuan Panglima Angkatan Bersenjata Asia Pasifik beberapa waktu lalu di Brunei Darussalam, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Moeldoko, mengatakan, pertemuan yang dihadiri 11 negara itu membicarakan upaya menjalin kerjasama militer.

"Pertemuan itu adalah Panglima bilateral meeting dengan 11 negara. Kami berdiskusi kerjasama militer, prospek ke depan mengenai upaya mendekatkan dua angkatan bersenjata," kata Moeldoko usai mengunjungi pameran Indo-Defence di Kemayoran, Jakarta, Kamis 6 November 2014 malam.

Pertemuan itu, lanjut Moeldoko membahas ancaman gerakan ekstrem kelompok sipil yang mulai berkembang di berbagai negara. Menurutnya, kini ancaman terhadap kedaulatan negara bukan dari kekuatan militer, namun dari kelompok ekstrimis dan separatis.

"Perkembangan ancaman ke depan ada paradigma baru. Dulu perang banyak dilakukan oleh tentara. Namun sekarang ada fenomena baru, yakni oleh sipil. Hati-hati dengan kelompok sipil, contohnya ISIS," terangnya.

Selain itu, dalam situasi pertikaian beberapa negara di laut Cina Selatan yang menyeret kepulauan Natuna wilayah Indonesia, TNI tetap fokus menjaga kedaulatan NKRI.

"Blok Natuna aman sementara, akan selalu dievaluasi. Namun kami tetap waspada. Kami minta teman-teman Amerika bekerjasama melihat perkembangan di Laut Cina Selatan," katanya. (red/viva)

Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9