Berita9 - Kericuhan terjadi hari ini, Senin (03/11) didalam ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku dengan agenda pengesahan alat kelengkapan Dewan.
Rapat paripurna yang baru berjalan beberapa menit dan dibuka Ketua DPRD, Edwin Huwae, diprotes Raat Rumpot, anggota DPRD dari Partai Gerindra. Protes anak buah Prabowo itu memancing emosi Wakil Ketua DPRD, Ricard Rahakbauw yang menilai cara interupsi Raat tidak etis.
Sesaat setelah melontarkan amarahnya, Ricard kemudian turun dari meja pimpinan Dewan dan menghampiri Raat. Keduanya nyaris jotosan karena berhasil dilerai oleh para anggota Dewan lain.
Karena tak kesampaian meninju Raat atau karena masih dikuasi amarah yang besar, Ricard melampiaskan amarahnya dengan menendang pintu ruang Rapat Paripurna. karena tak mau menjadi sasaran amarah Ricard, seluruh pegawai negeri sipil yang bekerja di gedung DPRD itu lari pontang panting. Sedangkan Raat diamankan oleh anggota lain.
"Kalau bicara ada etikanya, ada etik di DPRD yang harus diikuti. Kita anggota Dewan," kata Ricard.
Rapat kemudian dilanjutkan setelah kedua wakil rakyat itu didamaikan oleh Edwin Huwae. Seusai rapat, ia berujar bahwa peristiwa itu adalah bagian dari dinamika yang biasa terjadi. “Tapi dalam semangat kekeluargaan kita kemudian harus mendamaikan.” Menurutnya, pertengakaran itu hanya salah paham, dan tidak perlu untuk dibesar-besarkan. (red/ida)
