Berita9 - Elit politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang nekad membikin pimpinan DPR tandingan, nampaknya tidak mau belajar sejarah 10 tahun lalu (tahun 2004).
Saat itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memotori pembentukan Koalisi Kebangsaan bersama Partai Golkar dan Partai Kebangkitan (PKB) berhasil menyapu bersih seluruh pimpinan komisi yang. Sistem pemilihannya pun sama persis dengan yang dilakukan saat ini, sistem paket.
Saat itu, Koalisi Kebangsaan juga memenangkan pemilihan pimpinan DPR dengan sistem paket melawan Koalisi Kerakyatan yang berisi Fraksi Partai Demokrat (FPD) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD gabungan dari fraksi Partai Bulan Bintang, Partai Pelopor, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai PDI, dan PNI Marhaenis).
Rapat penentuan pimpinan Komisi saat itu berjalan alot dan Koalisi Kerakyatan memboikotnya hingga tiga kali masa sidang paripurna, namun tetap berjalan dan semua disapu bersih Koalisi Kebangsaan.
Bedanya, ketika posisi pimpinan DPR dan pimpinan Komisi semuanya disapu bersih Koalisi Kebangsaan, sikap Koalisi Kerakyatan santai saja dan tidak melakukan tindakan inkonstitusional.
Padahal saat itu untuk memuluskan 'aksi'nya, Koalisi Kebangsaan sampai merubah Tatib dengan meniadakan syarat kehadiran jumlah fraksi lebih dari setengah. Saat itu posisi DPR juga terbelah, 5 fraksi Koalisi Kebangsaan vs 5 fraksi Koalisi Kerakyatan pendukung SBY-JK. Kondisi saat itu sama persis dengan kondisi saat ini.
Kisruh di DPR tahun 2004 itu mereda setelah Koalisi Kerakyatan pendukung SBY-JK akhirnya mengalah (baca : Koalisi Kerakyatan Mengalah, Kisruh di DPR Mereda )
Namun sayang, sikap legowo Koalisi Kerakyatan pendukung SBY-JK thn 2004
itu tidak dicontoh elite KIH pendukung Jokowi-JK. Malah bikin tandingan.
Tindakan KIH bikin pimpinan DPR tandingan itu sungguh memalukan dan
telah menorehkan aib parlemen kita di mata dunia internasional. Kita lihat saja akan seperti apa kesudahan drama di DPR yg dibuat KIH yg sama sekali tidak lucu namun sangat berbahaya ini.
Rusuk tak perlu mencari pemiliknya. Biarkan pemilik rusuk menemukannya. Karena rusuk dan pemiliknya tak akan pernah tertukar. (redaksi)