Breaking News :

Sikap PDIP Dinilai Egois dan Anti Demokrasi


Berita9 - Sikap yang diperlihatkan PDI Perjuang sebagai partai politik dinilai sangat berlebihan dan terlampau egois. Berslogan partainya wong cilik, PDIP malah terlihat sebagai partai yang mencuekin suara wong cilik itu sendiri. Sikap yang diperlihatkan PDIP juga teramat berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. Padahal, saat tidak memegang tampuk kekuasaan pemerintah, PDIP dikenal rajin mengkritisi kebijakan pemerintah dan berkoar-koar tentang demokrasi.

Namun kini, sikap PDIP terhadap kisruh KPK dan Polri dinilai menampilkan wajahnya yang egois dan pragmatis karena tidak mencerminkan kepentingan publik. Seharusnya PDIP merespons suara rakyat yang mengkritisi pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kepala Polri yang telah disematkan label tersangka oleh KPK, PDIP justru melawan suara rakyat dengan usaha mendiskreditkan petinggi KPK.

Hal ini diungkapkan Direktur lembaga riset Matriks Indonesia, Sofyan Herbowo. “Ini berbahaya, karena tumpuan demokrasi adalah partai politik, jika partai politik tidak mencerminkan kepentingan publik, demokrasi bisa terbunuh,” kata Sofyan di Jakarta, Sabtu (24/01).

Sofyan menambahkan, saat ini, kepercayaan publik tehadap partai politik sudah sangat rendah. Partai sudah tidak lagi menjalankan fungsi agregasi dan artikulasi kepentingan, bahkan kerap bertentangan dengan kehendak publik. Jika situasi ini tidak berubah, ia khawatir, yang terancam tidak hanya kredibilitas partai.

''Tapi juga agenda pemberantasan korupsi dan kualitas demokrasi. Megawati sebagai Ketua Umum PDIP tentunya harus muncul dan kembali menegaskan sikap politik partainya sebagai partai rakyat kecil karena ada kesenjangan serius antara wacana publik dan sikap petinggi PDIP,'' ujarnya.

Sofyan mengatakan saat ini ada dua agenda penting yaitu dengan sikap tegas Jokowi sebagai presiden. Jokowi harus segera mengambil langkah untuk memperjelas kepemimpinan Polri agar lembaga tersebut dapat terkonsolidasi. Jika situasi ini dibiarkan yang terlihat Polri lembaga yang memiliki “nyawa” dengan agenda sendiri di luar agenda Presiden. Padahal, Polri berada langsung di bawah presiden.

''Lalu yang kedua, Jokowi harus segera membuktikan komitmennya memberantas korupsi dengan berdiri di belakang KPK. Jika ini tidak dilakukan, perlu dipertanyakan kemandirian Jokowi sebagai presiden,'' katanya. (red/bhm/chaniago/kayu)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9