Plt Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto
Berita9 - Pernyataan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto Kristiyanto terkait dengan pengungkapan pertemuan antara dirinya dengan Ketua KPK Abraham Samad, dinilai banyak pengamat politik sebagai sebuah blunder bagi partai politik pendukung pemerintah.
"Pernyataan Hasto blunder politk bagi partai pendukung utama pemerintahan Jokowi-JK," kata pengamat politik The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono jelasnya di Jakarta, Kamis (22/01).
Alasannya, pernyataan Hasto dikeluarkan saat suhu politik sedang memanas antara Presiden, Polri dan KPK terkait kasus Komjen Pol Budi Gunawan (BG) yang ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus rekening gendut. Ia menilai pernyataan itu sangat politis yang ditujukan kepada pribadi Abraham Samad serta KPK.
"Menjadi pertanyaan apakah pernyataan Hasto ini merupakan langkah pribadi atau mewakili suara partai," katanya.
Pertanyaan tersebut wajib dijawab oleh pengurus DPP PDIP yang lain. Pasalnya, pernyataan Hasto telah dibantah oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang merupakan mantan Sekjen PDIP. Ia menegaskan apabila pernyataan itu merupakan langkah politik secara pribadi maka hal tersebut memperlihatkan ketidaksolidan PDI-P setelah mendapatkan kekuasaan.
"Kondisi itu memperlihatkan PDI-P seakan gamang ketika berada di kursi kekuasaan. Politik di internal partai pastinya akan memengaruhi dinamika di tubuh pemerintahan," ujarnya.
Selain itu, pernyataan Hasto itu diharapkan tidak menyurutkan KPK untuk menyelesaikan kasus BG. Dia mengatakan penyelesaian kasus hukum BG menjadi penting, karena untuk memperjelas statusnya sebagai calon Kapolri.
Dia juga mengatakan Presiden Jokowi diharapkan tidak ikut terpancing dengan persoalan itu dan harus mengambil sikap tegas dalam menghadapi realitas politik di sekelilingnya. "Bahkan harus berani berseberangan dengan partai pendukungnya," katanya.
Sebelumnya Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa artikel di kolom publik Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad" merupakan sebuah kebenaran.
"Bapak Abraham Samad mengatakan berita-berita itu (artikel Rumah Kaca Abraham Samad) adalah fitnah. Saya di sini mengatakan bahwa itu bukanlah fitnah, itu adalah kebenaran," katanya.
Sementara itu, saat dimintai komentarnya, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP meminta kepada siapapun hendaknya jangan mendeskreditkan Ketua KPK Abraham Samad. Johan mengatakan, statement Hasto itu harus dikaji terlebih dahulu, sejauh mana kebenaran klaim PDIP itu.
"Siapa pun boleh melakukan apapun asal jangan sampai dalam rangka mendeskreditkan orang," katanya di gedung KPK Jakarta, Kamis (22/01).
Menurut Johan, jika yang disampaikan Hasto itu benar, maka KPK akan meneliti sejauh mana dokumen rekam jejak itu. "Meskipun yang terlibat ketua KPK, tentu KPK (akan) terlibat di sana," jelasnya. (red/bhm/catur/halim/vivi)