Berita9 - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Kalimantan baru saja merestui hasil pelaksanaan lelang yang digelar oleh Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalimantan Barat. Padahal patut diduga, lelang yang dilakukan itu hanyalah sebuah sandiwara demi memenuhi prosedur yang telah ditetapkan undang-undang dan Peraturan Pemerintah.
Seorang sumber terpercaya yang menjadi bagian dari tim pengatur proyek mengatakan, oknum pejabat BBPJN VII Kalimantan berinisial SR bersama STO dan SPN telah merubah skenario pemenangan tender. Beberapa perusahaan yang awalnya di plot mendapatkan proyek paket A misalnya, digeser ke paket B. Perusahaan yang mendapat proyek paket B, digeser mendapat proyek paket D dan begitu seterusnya.
Usai pelaksanaan tender, dengan dikoordinir Kabid Pelaksana PJN Kalbar berinisial SR, para pengusaha wajib menyetor dana sebesar Rp.150 juta. Uang tersebut sedianya diduga akan diserahkan secara cash ke Direktur Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) Ir. ADNA. SR selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Ir.ADNA.
Dari informasi yang didapat, Ir.ADNA menolak menerima uang dari para pengusaha itu dengan alasan telah diketahui oleh pers. Diduga uang ratusan juta rupiah itu saat ini masih ada ditangan SR.
Hingga saat ini, tim investigasi masih mengumpulkan bukti-bukti transaksi perbankan yang dilakukan oleh para oknum-oknum tersebut. Sementara kasus permainan pengaturan proyek saat ini sedang didalami oleh aparat komisi anti rasuah. (tim)
