Berita9 - Gencarnya pemberitaan kasus korupsi yang dimuat berita9.net ternyata dimanfaatkan oknum-oknum yang mengatasnamakan berita9.net dengan meminta sejumlah uang kepada pihak-pihak tertentu.
Tindakan oknum-oknum yang mengatasnamakan berita9.net jelas merugikan pihak redaksi berita9.net yang menjunjung tinggi kejujuran, kesopanan, kesantunan dan mengutamakan ahlaq Islam. Kebijakan yang diterapkan di redaksi adalah TIDAK MENERIMA negoisasi apapun dengan pihak manapun dalam pemberitaaan.
Redaksi berita9.net jelas dirugikan dengan tindakan oknum yang berinisial F dan G yang secara semena-mena mengaku berita9.net berada dibawah kendali dua oknum tersebut. Rencananya, hari ini tim pengacara berita9.net akan berkoordinasi dengan aparat hukum guna melakukan tindakan hukum kepada siapa saja yang merugikan berita9.net
"Hari ini kita laporkan ke Dewan Pers dan Mabes Polri guna diambil tindakan hukum," kata Kepala Bidang Hukum dan Pembelaan situs online berita9.net, Ahmad Rivai, SH. MH. LLM.
Mantan ketua tim pengacara Bibit-Chandra itu merasa geram dengan tindakan oknum-oknum yang mengaku redaksi berita9.net di Kalimantan Barat, melakukan kutipan uang demi kepentingan sendiri.
Rivai menghimbau kepada semua pihak di Kalbar, bahwa berita9.net hanya memiliki satu orang perwakilan di Kalbar dan berita9.net tidak pernah menugaskan siapapun di Kalbar menawarkan jasa dalam bentuk apapun kepada siapa saja, terutama satuan kerja di Kalbar khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.
Seluruh wartawan, koresponden dan karyawan Situs Berita Online www.berita9.net dilengkapi Kartu Identitas yang hanya dikeluarkan di Jakarta dan ditandatangani oleh Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi. Untuk Koresponden ditambah dengan SK dan Kantor Pusat menembuskan SK tersebut ke aparat pemerintah setempat.
Dihimbau kepada semua pihak untuk melaporkan ke aparat hukum jika ada oknum-oknum yang mengaku redaksi berita9.net meminta-minta uang dengan dalih apapun.
