Berita9 - Prediksi sejumlah orang bahwa perpecahan di Partai Golkar akibat tarik ulur kepentingan posisi Golkar di antara dua kubu, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terbukti sudah.
(berita terkait : Agung Laksono : Ical Jangan Mencla-Mencle)
Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) IX di Ancol, Agung Laksono menyatakan bahwa partainya keluar dari KMP dan beralih mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla serta bergabung ke KIH.
"Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih," kata Agung usai terpilih sebagai ketua umum di Ancol, Jakarta Utara, Senin (8/12) diri hari.(berita terkait : Priyo : Golkar Status Quo)
Meski berada di KIH, kata Agung, posisi Partai Golkar tetap sebagai pendukung yang kritis. "Kami menyatakan mendukung pemerintahan Jokowi-JK, tapi posisi kami adalah sebagai mitra yang kritis,” ujarnya.
Ia menambahkan, tidak akan ada lagi upaya pecat memecat di partainya. Sebab hal itu hanya menimbulkan kekisruhan dan mempertajam konflik.
(berita terkait : JK dan Mendagri Batal Hadiri Munas Golkar di Ancol )
"Saya kira budaya mecat-memecat jangan lagi dibiasakan, itu tidak mendidik dan hanya menghasilkan kegaduhan. Lebih baik yakinkan, janganlah budaya pecat memecat mewarnai lagi dunia perpolitikan nasional," imbuhnya.
Setelah penutupan Munas IX Jakarta, kubu Agung akan mendaftarkan kepengurusan pusat Partai Golkar yang baru ke Kementerian Hukum dan HAM.
(berita terkait : Idrus Minta Polda Metro Tertibkan Kantor Golkar)
"Tentu setelah selesai acara ini, kami akan melakukan penyusunan kepengurusan dan segera kami laporkan ke Kemenkum HAM,” katanya. (red)
