Breaking News :

Pengusaha Kecil Mulai Menjerit


Berita9 - Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mulai terasa, setelah ribuan supir angkot dari berbagai daerah menjerit karena tarif belum juga naik, harga kebutuhan melesat, kini usaha rakyat kecil terancam gulung tikar. (baca juga : Mahasiswa Makassar Kembali Bentrok Dengan Polisi )

Sejumlah pengusahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergelut dibidang pembuatan souvenir asal Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, kini mulai teriak-teriak karena kenaikan biaya pengiriman, sementara harga jual belum berani mereka naikkan. Psalnya, konsumen masih menginginkan harga lama.
(baca juga : Jokowi Naikkan BBM, Supir Angkot di Malang Panik )

Yang pasti kami akan menyesuaikan harga,” ujar Diana Herawati, salah seorang pengrajin di Sleman, Kamis (20/11). (baca juga : YLKI : Penaikan BBM Pelarian Gagalnya Konvesi Minyak ke Gas )

Menurut Diana, pengarajin di wilayah Sleman akan tetap melakukan kegiatan produksi, walaupun biaya pengiriman naik gara-gara kenaikan harga BBM. Padahal, lanjut Diana, pengrajin tidak berani menaikan harga penjualan terlalu tinggi.

"Maksimal hanya 10 persen. Sebab, kalau naiknya terlalu tinggi, kami takut terjadi penurunan pembeli dan pelanggan," ujar Diana.

Senasib dengan Diana, pengrajin tas, dompet, ikat pinggang, sepatu di Bantul juga mengaku terpukul dengan kenaikan BBM.
(baca juga : Sopir di 3 Provinsi Mogok, Ribuan Penumpang Terlantar)

"Pembelian bahan baku jenis Bisbane naik, ini memberatkan kami. Sedangkan kami tidak berani naikkan harga tinggi-tinggi, paling hanya seribu rupiah per produk," kata Sri Maryati, pengusaha asal Pajangan, Bantul, Yogyakarta. (red/ipul)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9