Ketua
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad
Berita9 - Kalangan menengah di Indonesia memiliki cara-cara kuno dalam menginvestasikan uangnya, sementara gaya hidup, mereka sangat konsumtif. Jika diukur dari investasi, kalangan menengah di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, namun sayangnya, keinginan investasi itu tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup, hingga akhirnya terjadi kasus-kasus investasi bodong. Demikian dikatakan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad, Rabu (12/11)
"Sebagian besar, masyarakat kelas menengah kita masih memiliki pandangan yang konvensional dalam hal menginvestasikan kelebihan dananya, yaitu melalui tabungan di bank," ujar Muliaman di Jakarta.
Menurut Muliaman, bukti bahwa masih kecilnya jumlah masyarakat kelas menengah yang berinvestasi di pasar modal Indonesia, dapat dilihat dari daftar investor yang tercatat di pasar modal, rasionya terlalu kecil.
"Melihat kenyataan bahwa tingkat literasi mereka terhadap pasar modal Indonesia yang masih sangat kecil, kita harus membekali mereka dengan pengetahuan mengenai keuangan khususnya pasar modal sejak dini," kata Muliaman.
Dengan demikian, ia menambahkan, menabung dan berinvestasi akan menjadi budaya yang berkembang secara seiring di masa mendatang. (red)