Breaking News :

Biadab, ISIS Penggal Wanita Pejuang Kurdi

 
Berita9 - Kebrutalan pejuang Islam radikal bebendera ISIS semakin menjadi-jadi. Setelah melakukan eksekusi brutal terhadap tiga jurnalis dan seorang pekerja kemanusiaan asal Prancis, kini ISIS memenggal pejuang wanita asal Kurdi, Rehana. Wanita muda itu menjadi ikon setelah seorang jurnalis memasang fotonya di Twitter.

Laman Daily Mail, menyebut laporan eksekusi terhadap Rehana dimuat dalam berbagai situs berita. Namun belum ada konfirmasi dari Unit Pertahanan Rakyat (YPG), unit pasukan Kurdi tempat Rihana berjuang di kota Kobani, Suriah.

ISIS telah menggempur Kobani yang berada dekat perbatasan Turki dalam sebulan terakhir, menyebabkan lebih dari 120.000 warga Kurdi mengungsi ke Turki. Hanya pejuang YPG yang masih terus berusaha mempertahankan Kobani dari ISIS yang menyerang dari sisi timur, selatan dan barat.

Serangan udara yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain dinilai tidak berhasil menghambat pergerakan ISIS, yang kini dilaporkan telah menguasai sebagian besar wilayah Kobani.

Diantara para pejuang Kurdi terdapat ribuan wanita, yang merupakan fenomena tidak biasa di dunia Muslim di mana perang kerap diasosiasikan dengan kejantanan. Unit Tempur khusus wanita Kurdi dibentuk pada April lalu, beranggotakan lebih dari 10.000 wanita.

Pejabat militer Kurdi di Suriah, Nasser Mansour, mengatakan unit tempur wanita Kurdi memainkan perang penting dalam pertempuran melawan ISIS. Keberanian dan keberhasilan unit tempur wanita Kurdi bahkan tersebar menjadi kisah-kisah menarik di tengah konflik.

Di antaranya cerita tentang ketakutan militan ISIS yang tidak dapat masuk surga dan ditemani puluhan bidadari, jika mereka mati di tangan wanita. Tidak sedikit militan ISIS yang dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan para pejuang wanita Kurdi.

Tapi tidak sedikit juga pejuang wanita Kurdi yang tewas. Deilar Kanj Khamis yang dikepung oleh puluhan militan ISIS, awal Oktober, memilih untuk meledakkan bom yang menewaskan dirinya bersama tidak kurang dari 10 militan ISIS.

Mansour mengatkan saat itu pejuang Kurdi terpaksa mundur dari sebuah bukit yang strategis di sisi selatan Kobani. Khamis memilih tetap bertahan dengan senapan dan granat untuk menahan gerakan ISIS. Saat dikepung, dia meledakkan granat yang telah diikatkan ke tubuhnya. (ren)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9