Berita9 - Indikasi bagi-bagi proyek yang diduga dilakukan oleh oknum Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Kalimantan khususnya di Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalimantan Barat terus bergulir. Kali ini, masih menurut sumber terpercaya Berita9 dengan inisial KUS, panitia lelang proyek merubah skenario dari yang sudah terpublish oleh Berita9, hanya saja, nama-nama perusahaan yang ditunjuk mendapatkan paket proyek bergeser dari yang pernah diatur sebelumnya. Yang tidak berubah adalah, enam perusahaan yang selama ini menjadi kendaraan para oknum itu tidak berubah. Keenam perusahaan itu adalah, BCK, SMP, DCM, TCP, TFA dan EAM
Hebatnya, khusus PT. DCM yang dimiliki oleh Afeng posisinya saat ini sedang mendekam di tahanan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dalam kasus korupsi proyek yang merugikan negara hingga puluhan milyar rupiah. (berita terkait : Ini Modus Korupsi Oknum Pejabat PU Kalbar)
Menurut Kus, perusahaan Afeng mendapat jatah dua paket proyek, hanya saja Kus tidak mau membocorkan paket mana saja yang didapat oleh Afeng. Beberapa nama yang disebut Kus adalah, Haryanto Eria Makmur 2 paket, BCK 2 paket, PT. SMP 2 paket, Sukadi 3 paket, Haji Warto 2 paket.
Kus menjelaskan, kemenangan perusahaan-perusahaan itu tidaklah gratis. Para pemilik perusahaan diwajibkan memberikan iuran sebesar Rp. 150 juta per perusahaan. Uang tersebut dikumpulkan melalui Kepala Bidang Pelaksana PJN Wilayah Kalbar, SR yang diduga akan disetorkan ke Direktur Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) Ir. ADNA.
Dilingkungan BBPJN VII Kalimantan, nama SR selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Ir.ADNA.
Sementara itu, saat disambagi dikantornya di Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Ir.ADNA tidak ada ditempat. Salah seorang staffnya tidak mau memberikan nomor ponsel pribadi ADNA guna dimintai klarifikasinya. (tim)
