Berita9 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera membentuk tim pengawasan pembangunan masjid. Tim yang beranggotakan petugas dari Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental DKI) serta Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta. Caranya, para petugas itu akan menunaikan Shalat Jumat di masjid-masjid yang berbeda.
(berita terkait : DMI DKI Jakarta Fasilitasi Pengembangan Usaha dan Proteksi Marbot Masjid)
Langkah itu diambil berdasarkan instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Penyebaran petugas itu untuk menjamin bantuan renovasi yang diberikan Pemprov DKI, tepat sasaran.
(berita terkait : Ahok Fasilitasi Umroh Penjaga Masjid)
"Nanti Kesbangpol dan Dikmental untuk Shalat Jum'at keliling di masjid se-Jakarta. Laporkan ke saya kondisi jama'ahnya seperti apa, masjidnya seperti apa," ujar Ahok di Gedung Balai Kota, Senin (8/12).
(berita terkait : KH. Syamsuddin : DMI DKI, Membangun Profesionalisme Masjid)
Ahok menjelaskan, Pemprov DKI akan terus memberi bantuan renovasi masjid di Jakarta. Namun, bantuannya bergantung pada kemampuan jama'ah masjid untuk memperbaiki tempat ibadahnya.
"Apabila jamaah masjid merupakan warga kurang mampu, DKI akan secara total memberi bantuan," ujar Ahok.
(berita terkait : DMI DKI Jakarta Fasilitasi Pengembangan Usaha dan Proteksi Marbot Masjid)
Ia mengatakan, saat ini banyak sekali oknum yang meminta bantuan kepada Pemprov DKI atas nama masjid. Namun, oknum tersebut hanya mengambil keuntungan materi dari renovasi masjid.
(berita terkait : Ahok Janji Berangkatkan Haji Lansia Miskin)
"Sekarang ini banyak orang yang menjual nama masjid, di otaknya cuman duit. Mereka memaksa saya menyumbang atas nama masjid, Kalau tidak diberi (bantuan), saya dicap pemimpin kafir," katanya. (red)
