Breaking News :

EFK : Kampanye Narkoba tidak boleh berhenti




Berita9 - Kasus peredaran narkoba di Indonesia cukup besar, bahkan Indonesia menjadi "syurga" bagi pecandu dan pengedar narkotika, bahkan disinyalir, sindikat narkotika internasional bersemayam di Indonesia. Kondisi ini membuat masa depan generasi muda Indonesia sangat terancam. (baca juga : BNN Cokok Sindikat Sabu Internasional Asal Malaysia )

Kondisi ini membawa keprihatinan Eklesia Foundation Kediri (EFK). Lembaga yang mengkhususkan dalam kegiatan kampanye anti narkoba, mengajak segenap lapisan masyarakat secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri membantu upaya aparat penegak hukum memberantas peredaran segala jenis narkoba dan dalam mencegah bertambahnya jumlah korban dan pecandu barang haram tersebut. (baca juga : Bandar Narkoba Kelas Kakap Dicokok Polisi )

Menurut Pelaksana Harian EFK, Ahmad Rifai, EFK memiliki beberapa kegiatan, seperti Penyuluhan TTMK yang dikemas dalam kegiatan variatif antara lain, lokakarya, seminar, pendidikan dan pelatihan, diskusi kelompok, permainan simulasi, tujuannya adalah menggalang peran warga dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba, meningkatkan peran serta remaja dalam mewujudkan program pemerintah Indonesia bebas narkoba, diharapkan remaja mau peduli mencermati perkembangan kasus narkoba dan peradilan bagi pelaku, baik itu pemakai atau penjualnya. 

Dikegiatan ini juga, EFK berharap remaja menjadi paham aspek-aspek hukum penyalahgunaan narkoba dan mengetahui jenis-jenis narkoba dan dampaknya bagi kesehatan. (baca juga : Anjal rentan narkoba )

Kegiatan lain yang digelar adalah, Let's Talk About Drugs. Disini, EFK mengedukasi remaja dapat memperoleh gambaran jelas tentang sebab akibat jika terlibat tindak penyalah gunaan narkoba. Dari situ, diharapkan remaja termotivasi untuk mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba 2015

Edukasi ke warga binaan di LP Kediri
 Tak berhenti sampai diusia remaja, EFK juga mengedukasi masyarakat menjadi agen pemberantasan narkoba. Tujuannya agar masyarakat peduli nasib generasi muda untuk bebas narkoba. Dari upaya itu, EFK berharap munculnya calon tenaga sukarelawan yang bersedia mengikuti diklat sebagai consellor.
 
"Kami juga punya kegiatan namanya, Sensasi alias seni, sosial dan kreasi," kata Rifai.

Dir. EFK Jesica saat MoU dgn Kalapas Kediri
Tujuannya, lanjut Dosen Hukum Institut Perbankan dan Manajemen Indonesia itu, menggali potensi remaja melalui bidang seni untuk kemudian diarahkan menjadi motivator bagi teman sebayanya, hingga tujuan akhirnya yaitu membentuk remaja yang anti narkoba.
(baca juga : Rifai : Hukum harus jadi panutan )

Supaya tidak menjenuhkan berkampanye, EFK juga menggelar gerakan anti narkoba yang dikemas melalui kegiatan cinta alam. Tujuannya, dapat menciptakan generasi muda menjadi filter dan benteng pertahanan bagi perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Tampilnya instruktur-instruktur atau tenaga penyuluh dari kalangan remaja.

Selama ini, ujar Rifai, EFK bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, Lembaga Pemasyarakatan Kediri, Kejaksaan, Kepolisian, tokoh agama, tokoh masyarakat.


Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan dengan pihak LP adalah, mengedukasi warga binaan, khususnya mereka yang terjerat narkoba, tentang bahaya narkoba itu sendiri. Diharapkan, saat keluar dari LP, mereka tidak lagi menjadi pecandu atau pengedar. (red)
Share this post :
 
Copyright © 2014. Berita 9 Santun dan Bersahabat - All Rights Reserved
ReDesign by Berita 9