Berita9 - Nasib apes menimpa Nasruddin alias Iccang (35) warga Cabalu, Kelurahan Mattirowalie, Kecamatan Taneteriattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, itu nyaris kehilangan jemari tangannya lantaran cincin permata biru yang ia kenakan tak bisa terlepas, dan mengalami pembengkakan parah, saat memperbaiki mesin di mobil minibusnya.
Entah bagaimana persis kejadiannya, saat sedang asyik membetulkan mesin mobil minibusnya, jari manis tangan kirinya tersangkut mesin. Upaya keluarga yang membantu Iccang tak membuahkan hasil. Malahan, jari Iccang membengkak dan mengeluarkan darah segar.
Setelah terlepas, karena masih mengalami pendarahan, Iccang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru namun ditolak pihak RSUD dengan alasan tidak memiliki peralatan yang memadai untuk merawat Iccang. Lantas, dia pun dirujuk ke klinik swasta,
Di klinik yang terletak di Jalan MH Thanrin, cincin yang dikenakan Iccang akhirnya bisa dilepaskan. Namun Iccang harus membayar biaya hingga Rp 1,5 juta. "Yang saya sesalkan pihak Rumah Sakit (RSUD Tenriawaru). Kenapa mesti dirujuk padahal kalau diobati disanakan bisa gratis," kata Rahman, keluarga Iccang.
Setelah menjalani perawatan, Iccang diperbolehkan pulang dan harus berobat jalan. Iccang mengaku tak habis pikir bagaimana bisa jika cincin permata biru yang ia kenakan sejak dua tahun terakhir akan menjadi petaka baginya. "Mungkin karena terlalu sempit karena sudah lama saya pakai," ujar Iccang sambil senyum kecut (red/andi)
